MANOKWARI, KOMPAS.com - Polda Papua Barat meminta masyarakat agar tidak terprovokasi dengan rekaman suara yang beredar di media sosial dan grup WhatsApp, usai kerusuhan antar dua kelompok di Manokwari, Sabtu (8/7/2023).
Adapun suara dalam rekaman tersebut meminta salah satu kelompok untuk bersiap menyerang.
Baca juga: Duduk Perkara Kelompok Massa Saling Serang di Manokwari, 2 Anggota Polisi Luka
Baca juga: Berawal dari Kasus Begal, 2 Kelompok Warga di Manokwari Saling Serang
"Terkait adanya isu yang beredar terjadi serangan susulan dari sekelompok warga, warga tidak boleh terprovokasi," kata Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel T M Silitonga melalui Kabid Humas Polda Kombes Pol Adam Erwindi, saat dikonfirmasi Kompas.com Sabtu (8/7/2023)
"Mari kita percayakan penanganan kasus begal ini kepada Polresta Manokwari," ucapnya
Adam juga mengimbau agar warga tidak melakukan pemalangan jalan.
Sebelumnya diberitakan, dua kelompok saling serang dengan panah di kawasan Sanggeng dan Wosi, Manokwari, Papua Barat, Sabtu (8/7/2023), sejak pukul 07.00 Wit hingga siang hari.
Peristiwa yang berlangsung selama lima jam itu berawal dari pembegalan yang terjadi sekitar pukul 06.00 Wit di Jalan Pahlawan Manokwari.
Keluarga korban tidak terima sehingga melakukan penyerangan terhadap terduga pelaku.
Namun, penyerangan malah memantik konflik antar kelompok.
Dalam peristiwa ini, dua anggota polisi mengalami luka di kepala dan memar di tangan akibat terkena benda tumpul. Selain itu, angkot yang berada di lokasi juga dibakar.
Polisi berhasil melakukan negosiasi dengan kedua kelompok warga.
Kapolresta Manokwari di hadapan massa berjanji akan menangkap para pelaku pembegalan.
Situasi Kota Manokwari saat ini dalam keadaan aman. Namun, aktivitas warga mulai dibatasi sejak pukul 21.00 Wit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.