Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perkelahian Antarwarga 2 Desa di Minahasa Sulut, 2 Korban Tewas

Kompas.com - 07/07/2023, 16:15 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

 

MANADO, KOMPAS.com - Perkelahian antarwarga terjadi di Desa Tolok Satu, Kecamatan Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara, pada Minggu (2/7/2023) pukul 23.00 Wita. Peristiwa ini mengakibatkan dua warga tewas.

Perkelahian ini antara warga Desa Tolok dan Desa Totolan. Penyebab perkelahian itu diduga karena sebelumnya telah terjadi pelemparan rumah warga di Desa Tolok oleh anak-anak muda Desa Totolan.

Kapolres Minahasa AKBP Ketut Suryana menjelaskan, pada hari Minggu sekitar pukul 22.00 Wita, anggota Polsek Tompaso melakukan patroli ke wilayah Desa Tolok.

Baca juga: Terapkan Blacklist Suporter yang Terlibat Bentrok, Gibran: Kita Tidak Ingin Kejadian itu Terulang

Saat itu personel mendapati telah berkumpul sekelompok anak muda dari Desa Tolok di sepanjang jalan arah Desa Tolok menuju arah Desa Totalan.

Melihat hal tersebut anggota Polsek Tompaso yang melaksanakan patroli menyapa dan menegur warga Desa Tolok yang berada di sepanjang jalan dan ingin mencari permasalahan dengan warga Desa Totolan.

Hal itu dikarenakan warga Desa Tolok merasa kurang puas dengan kejadiaan sebelumnya. Di mana, Desa Totolan selalu membuat keributan di Desa Tolok.

Kondisi itu membuat warga Desa Tolok merasa resah sehingga sekitaran 40 masyarakatnya memblokade jalan hendak melakukan penjegatan terhadap warga Desa Totolon.

Melihat adanya kejadiaan itu, anggota Polsek Tompaso bersama Kapolsek Tompaso Iptu M B Sitanggang,mencoba mencegat dan memberikan imbauan kepada warga Desa Tolok yang berkumpul di sepanjang jalan agar membubarkan diri dan segera pulang ke rumah masing-masing.

 Baca juga: Suporter Persis Solo Terlibat Bentrok Antarsuporter Terancam Diblacklist Tonton Pertandingan di Stadion Manahan

Sekitar pukul 23.00 Wita, terjadi perkelahian yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu warga Desa Totolan dan Desa Tolok di perbatasan kedua desa. Anggota Polsek Tompaso dan Polsek Kakas yang berjaga berusaha untuk mencegah.

"Kedua belah pihak yaitu warga Desa Tolok dan Desa Totolan melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata tajam (sajam), seperti senjata angin, panah wayer, tombak dan senjata tajam lainnya," kata Ketut Suryana lewat pesan singkat kepada Kompas.com, Jumat (7/6/2023).

Lanjut Ketut Suryana, penyebab bentrokan dikarenakan pada awalnya telah terjadi pelemparan rumah warga Desa Tolok oleh anak-anak muda Desa Totolan, pada Minggu pagi pukul 01.30 Wita.

"Akibat kejadian ini menyebabkan dua korban jiwa dari pihak Desa Tolok," sebutnya.

Korban pertama berinisial JM (43), dan MS (50). Keduanya warga Desa Tolok.

"Korban JM meninggal dunia diakibatkan luka yang dialami di bagian dada sebelah kiri akibat peluru senjata angin. Korban MS mengalami luka tikam di bagian dada, muka sebanyak dua kali dan luka tikaman di bagian pinggang belakang," ungkap Ketut Suryana.

Kapolres menambahkan, situasi sampai saat ini sudah kondusif.

"Masyarakat kedua desa sudah kembali ke rumah masing-masing dan tidak ada lagi yang berkumpul. Penjagaan tetap dilakukan di perbatasan kedua desa untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

"Situasi aman kondusif. (Kita) lakukan pendekatan di kedua desa dan melakukan penegakan hukum bagi pelaku," sambung Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com