MANADO, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan seorang ibu di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), marah-marah kepada anggota polisi di depan Polres Bolsel saat peringatan HUT Bhayangkara ke-77, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 3 menit 42 detik itu, ibu tersebut protes kepada jajaran Polres Bolsel karena diduga melakukan pencemaran lingkungan dengan cara memusnahkan minuman keras (miras) jenis cap tikus langsung dibuang ke sungai.
Ibu itu mengeluhkan cara yang dilakukan polisi karena akan berdampak pada kolam ikan miliknya yang letaknya tidak jauh dari lokasi tersebut.
Sebab, kolam ikan miliknya mengambil air langsung dari sungai.
Dia pun menyayangkan sikap polisi baru menyampaikan agar kolom ikan miliknya agar ditutup hanya dalam waktu lima menit saat pemusmahan miras dilakukan.
"Baru lima menit ini polisi datang dan mengatakan ibu tutup itu kolam. Itu ikan masih bayi, baru empat hari. Tadi malam hujan satu malam jadi dia butuh oksigen. Tidak boleh kita tutup, terlalu lama nanti ikan mati semua," kata ibu tersebut.
Di depan Polres Bolsel, ibu itu mengaku melihat ada miras dibuang di sungai.
Dia menyesalkan kepolisian tidak melakukan koordinasi.
"Kok saya tidak dikoordinasikan dari kemarin. Ini ratusan polisi di sini tiap hari lewat, kita bicara dong. Jangan seenaknya. Saya tidak mau. Itu kali kita jaga. Duluan kita di sini daripada Polres, jangan tunjuk pandai kalian," kata dia.
"Jangan arogan. Saya tidak setujuh. Berani kalian buang di sini (sungai) saya akan buat keribuat di situ (lokasi pemusnahan)," tambahnya.
Dia juga meminta kepada kepolisian agar bertanggungjawab jika ikan di kolammya mati.
"Kalau ikan di kolam saya mati kalian yang tanggung jawab. Saya akan viralkan kalian, tidak ada koordinasi dengan masyarakat. Tidak sopan, tidak mengayomi masyarakat. Mau siapun kalian saya tidak hargai kalau tidak menghargai masyarakat," kata dia.
Dia menyebut, pemusnahan miras ke sungai dilakukan kepolisian dan instansi terkait sangat naif.
"Adu kasihan naif sekalian cara berpikir kalian. Kalian mau buat mabuk ikan saya di bawah. Ada sekolah tinggi-tinggi tapi tidak punya adab. Penjara saja saya, siapa yang mau penjara saya, silahkan penjara. Saya tidak takut. Kalian sudah terlalu semena-mena," sebut dia.