Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Semarang Mengadu ke Lurah, Banyak yang Sesak Napas karena Polusi Udara Pabrik

Kompas.com - 06/07/2023, 15:30 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga perumahan Pratama Green Residence, Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengeluh sesak napas karena polusi udara dari sebuah pabrik yang ada di dekat permukiman warga.

Lurah Kedungpane Tri Sari Utami mengatakan, warga memang sudah melaporkan soal pencemaran udara yang diduga berasal dari PT Focon Intelite di Kawasan Industri Candi Semarang.

"Warga memang ada yang mengeluh sesak napas," jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (6/7/2023).

Baca juga: Polusi Udara: Senjata Tak Kasat Mata yang Mengancam Kesehatan Jantung

Terdapat beberapa keluhan seperti polusi udara, suara getaran, bau menyengat dan debu bertebaran yang dirasakan oleh warga. Warga juga sudah melakukan mediasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang.

"Kita sudah catat keluhan warga itu," paparnya.

Dia menjelaskan, pertemuan antara warga dan PT Focon Intelite juga sudah pernah dilakukan, namun hasilnya buntu. "Sudah ada pertemuan tapi belum ada solusi," ujarnya.

Warga mengeluh

Sementara itu, salah satu warga RT 06 RW 05 Kedungpane perumahan Pratama Green Residence, Bambang mengaku menjadi korban dari ganasnya limbah udara yang dihasilkan dari pabrik tersebut.

"Yang paling rentan menjadi korban pencemaran udara ini manula dan anak-anak. Saya salah satunya," ungkap dia.

Bahkan, dia harus bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat karena mempunyai permasalahan di pernafasan. Menurutnya, pencemaran udara itu akan membunuh warga secara pelan-pelan.

Baca juga: Apakah Polusi Udara Menyebabkan Bronkitis? Ini Faktanya…

"Parahnya lagi debu-debu berterbangan masuk ke dapur rumah," ucapnya.

Hal yang sama dikatakan Nur Hanif, warga perumahan Pratama Green Residence yang lain. Pabrik yang mengeluarkan polusi itu sering mengeluarkan asap hitam pekat.

"Jenengan lihat sendiri ya tadi ada asap hitam pekat," kata Hanif menunjukkan asap pekat yang dikeluarkan oleh pabrik itu.

Untuk itu, dia meminta agar pabrik tersebut menghentikan produksinya dan dijauhkan dari permukiman warga. Menurutnya, ada batas-batas tertentu antara pabrik dan permukiman warga.

"Harus pindah. Minimal aturan pendirian pabrik ke pemukiman kan 2 kilometer. Ini hanya 2 meter," imbuh dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Letusan Gunung Ibu di Halmahera Barat, Warga 4 Desa Dievakuasi dan Terjadi Badai Petir Vulkanik

Regional
Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Cerita Polisi Turis WSL Krui Lampung Hadapi Bule Tak Bisa Bahasa Inggris

Regional
Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Regional
[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

Regional
Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Regional
Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Regional
Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com