BREBES, KOMPAS.com - Polisi masih mendalami kasus kematian pasangan suami istri pensiunan guru, YR Subiyanto (72) dan MG Sukartinah (68). Keduanya ditemukan tewas bersimbah darah, di rumahnya, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Polisi menduga pasutri tersebut merupakan korban pembunuhan setelah ditemukan adanya sejumlah luka. Termasuk adanya luka tusuk di tubuh korban.
Jenazah keduanya pertama kali ditemukan tergeletak bersebelahan di atas tempat tidur rumahnya, di Dukuh Karang Pucung Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Jumat (30/6/2023) lalu.
Baca juga: Suami Istri Pensiunan Guru di Brebes Ditemukan Tewas, Polisi Temukan Luka Tusuk dan Memar
"Keduanya yang ditemukan tewas dalam kamar diduga menjadi korban pembunuhan," kata KBO Satreskrim Polres Brebes, Iptu Puji Heriyati kepada wartawan di Markas Polres Brebes, Selasa (4/7/2023).
Puji mengatakan, berdasarkan hasil otopsi Tim DVI Polda Jateng, korban mengalami sejumlah luka benda tumpul maupun tajam di bagian dada dan perut.
"Keduanya ditemukan luka kekerasan yang disebabkan benda tumpul, berupa luka memar wajah, leher, bagian perut. Termasuk adanya luka lecet pada wajah akibat luka benda tajam tusuk," kata Puji.
Polisi juga telah memintai keterangan kerabat dan keluarga korban yang berada di Brebes maupun Kulon Progo.
"Minta doanya, semoga cepat ada titik terang untuk mengungkap kasus kematian korban," kata Puji.
Sebelumnya diberitakan, sepasang suami istri ditemukan tewas di sebuah rumah di Dukuh Karang Pucung, Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (30/5/2023).
Nasikun, tetangga korban, mengatakan meninggalnya pasangan itu pertama kali diketahui keponakan korban sekitar pukul 11.30 WIB.
Baca juga: Polisi Selidiki Pasutri Pensiunan Guru Ditemukan Tewas Penuh Luka di Brebes
"Keponakan korban yang masuk ke dalam rumah, menemukan pasangan suami-istri ini sudah meninggal dunia. Dia kemudian melaporkannya ke tetangga," kata Nasikun, kepada wartawan, Jumat (30/6/2023) petang.
Warga kemudian dilaporkan ke Polsek setempat. Sebelumnya, warga sekitar tidak merasa curiga.
Nasikun mengatakan, di mata tetangga, keduanya dikenal sangat baik.
"Di mata kami keduanya sangat baik, apalagi semasa hidupnya. Keduanya merupakan pejuang pendidikan di Kecamatan Sirampog," kata Nasikun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.