SINTANG, KOMPAS.com - Sebuah jembatan gantung di Desa Bangun, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) ambruk, Senin (3/7/2023) pukul 19.00 WIB.
Kepala Polisi Resor Sintang AKBP Tommy Ferdian melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal AKP Wendi Sulistiono mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Namun, 4 warga dilaporkan mengalami luka-luka dan harus dirawat intensif di rumah sakit.
“Dari 4 orang korban, 2 di antaranya mengalami luka berat,” kata Wendi, saat dihubungi, pada Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Kasus Gigitan Anjing Rabies di Sintang Capai 282 Orang, 7 di Antaranya Meninggal Dunia
Keempat korban bernama Tomas Edison, Hengki, Yasir Arafat dan Undai.
Wendi mengatakan, ambruknya jembatan tersebut bermula dari 5 warga yang melewati jembatan tersebut.
“Berawal dari 5 warga yang melewati jembatan tersebut, warta pertama yang lewat sudah sampai duluan sebelum jembatan ambruk,” ungkap Wendi.
Wendi menuturkan, jembatan gantung tersebut dibangun tahun 2005 menggunakan material kayu kelas dua.
“Pada Februari 2022, sempat mengalami rusak dan roboh, tapi dipeebaiki Pemkab Sintang,” ucap Wendi.
Wendi mengungkapkan, berdasarkan pengamatan di lapangan, penyebab robohnya jembatan tali sling kropos dan putus.
“Salah satu faktornya sling kropos sehingga tiang pancang jembatan tidak kuat menahan beban,” tutup Wendi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.