Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Batang Aniaya Pemandu Lagu hingga Tewas, Kesal Korban Tolak Ajakan Nikah

Kompas.com - 02/06/2023, 16:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - LE alias Sofi (24) seorang pemandu lagu di Kabupaten Batang, Jawa tengah tewas setelah dianiaya oleh kekasihnya sendiri, AP pada Kamis (1/6/2023) dini hari.

Korban meninggal saat menjalani perawatan di RSUD Limpung, Kabupaten Batang. Di tubuh LE ditemukan banyak luka lebam di wajah, leher, dada, perut hingga kaki akibat penganiayaan.

AP, kekasih korban beprofesi sebagai operator kafe. Sebelum adanya penganiayaan, LE dan AP terlibat keributan hingga cekcok.

Keributan tersebut terekam dalam CCTV dan pelaku nampak mabuk saat menganiaya LE.

Korban bahkan mengancam korban dengan parang. Tak berhenti situ, pelaku juga memukul kepala korban.

Baca juga: Viral Video Pemandu Lagu di Pesisir Barat Diarak dan Diceburkan ke Laut hingga Nyaris Ditelanjangi

Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar mengatakan AP menganiaya korban di luar kafe tempatnya bekerja hingga sejauh 50 meter.

"Korban bahkan terjatuh ke dalam selokan," ujar AKP Andi Fajar.

Pelaku juga diduga mencoba mencekik korban di dalam aliran air tersebut hingga korban pingsan akibat kehabisan napas.

Setelah melihat kekasihnya yang tergeletak lemas, AP merasa panik dan segera membawa korban ke rumah sakit RSUD Limpung.

Namun nyawa LE tak tertolong.

Jenazah korban pun segera dibawa ke rumah duka di Desa Tumbrep RT 02 RW 06 Kecamatan Bandar, Batang.

Baca juga: Tempat Karaoke di Blora Tutup Selama Bulan Ramadhan, Pemandu Lagu Dipulangkan ke Daerah Asal

Korban menolak untuk diajak menikah

Pelaku AP merupakan kekasih dari korban dan mereka telah menjalin asmara selama 5 tahun terakhir.

Pasangan ini sering bertemu untuk membicarakan rencana pernikahan.

Menurut AKP Andi Fajar, sebelum melakukan penganiayaan itu, AP sempat meminta korban untuk menikah dengannya.

Namun ternyata korban menolak dan meminta putus.

"Saat kejadian, AP dalam kondisi mabuk meminta korban agar bersedia dinikahi, sayangnya korban menolak bahkan meminta untuk putus," ucap Kasat Reskrim Polres Batang, AKP Andi Fajar.

Baca juga: Diiming-imingi Jadi Pemandu Lagu Bergaji Besar, 48 Orang Dijual ke Pria Hidung Belang di Pasuruan

Warga Weleri, Kabupaten Kendal itu pun ditangkap oleh polisi pada Kamis (1/6/2023).

Petugas kepolisian langsung melakukan oleh TKP dan mengamankan barang bukti berupa 1 bilah parang, 1 botol bekas AO bocil dan CCTV.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta-fakta LC Karaoke di Batang Tewas: Dianiaya di Selokan, Pelaku Kesal Korban Tolak Ajakan Nikah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com