Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Komisioner, Komnas HAM Dianggap Tukang Kredit oleh Pemkab Kupang

Kompas.com - 26/05/2023, 10:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Hari Kurniawan, mengisahkan sejumlah hal saat memantau kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 22-25 Mei 2023.

"Dari hari Senin sampai sekarang, ada beberapa temuan dalam kunjungan lapangan kami. Yang pertama adalah kebijakan TPPO baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten," kata Hari, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Kamis (25/5/2023).

Menurut Hari, pihaknya menemukan sudah ada peraturan daerah (Perda) di Provinsi dan dua Kabupaten tersebut, terkait TPPO.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Pemprov NTT Tak Serius Urus Kasus Perdagangan Orang

Bahkan kata dia, Peraturan Gubernur (Pergub) NTT soal TPPO sudah ada, tetapi kenyataan di lapangan aturan itu hanya berjalan di tempat.

Hari menyebut, ketika pihaknya berbicara dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, ada sejumlah alasan Perda dan Pergub tidak dilaksanakan secara maksimal, satu di antaranya karena kendala anggaran.

"Alasannya karena anggarannya sedikit sehingga tidak bisa bersosialisasi untuk melakukan pencegahan. Koordinasi antar OPD juga tidak berjalan dengan baik. Bagaimana kita tanya pasca pemulangan korban TPPO misalnya, apa yang mereka lakukan, itu tidak ada program apa pun yang dilakukan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten," ungkapnya.

Khusus di Kabupaten Kupang lanjut Hari, Komnas HAM dianggap sebagai tukang kredit.

"Surat kami yang sudah kami kirim seminggu yang lalu ke Kabupaten Kupang, malah tidak digubris sama Pemkab Kupang. Bahkan Kadis (Kepala Dinas) Nakertrans (Tenaga Kerja dan Transmigrasi) ketika kita telepon tidak diangkat. Kita WA enggak dibalas," ujar Hari. 

"Kalau dibalas pun langsung dihapus. Alasannya mereka takut benarkah ini dari Komnas HAM, Kita ini dianggap sebagai tukang kredit," ungkap dia.

Padahal, kata Hari, sebelumnya pihaknya sudah berkirim surat secara resmi dan ada logo garuda ke Pemerintah Kabupaten Kupang.

"Kan tinggal dikonfirmasi dengan kantor Komnas HAM di Jakarta untuk mengonfirmasi Hari Kurniawan dan Anis Hidayah. Mereka tidak mengonfirmasi tapi hanya bilang ketakutan, karena pengalaman beberapa waktu lalu ada yang mengaku dari Kejaksaan menghubungi mereka," ungkapnya

Selain itu kata Hari, pihaknya juga menemukan adanya anggaran reintegrasi ekonomi dan sosial sangat lemah dan tidak pernah mengembangkan potensi yang ada di NTT.

Baca juga: Hasil Pemantauan Komnas HAM, NTT Sangat Darurat Perdagangan Orang

Akibatnya, kejadian warga NTT menjadi korban TPPO sangat potensial.

"Data hari ini yang kami dapat dari BP3MI NTT 56 orang NTT yang bekerja secara ilegal di Malaysia, dipulangkan dalam keadaan meninggal," ungkap dia.

Terkait kondisi itu, pihaknya akan segera mengeluarkan rekomendasi ke Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan aparat penegak hukum, agar bisa menyelesaikan persoalan tentang TPPO di NTT.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com