Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periksa 16 Saksi Kasus Warga Ditembak Mati Polisi di Ketapang Kalbar, Ini Kronologi Versi Komnas HAM

Kompas.com - 19/05/2023, 18:53 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa 16 orang saksi terkait kasus Agustino ditembak mati polisi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepala Sekretariat Komnas HAM Perwakilan Kalbar Nelly Yusnita mengatakan berdasarkan hasil pemantauan dan pemeriksaan diketahui, peristiwa tersebut bermula 4 April 2023, saat itu Agustino menahan ekskavator miliki AK dan ditukar dengan tanah miliknya.

“Pada hari yang sama, telah dilakukan beberapa kali pendekatan persuasif untuk meminta kembali ekskavator,” kata Nelly dalam keterangan tertulis, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Kasus Warga Ditembak Mati Polisi di Ketapang Kalbar, Ini Rekomendasi Komnas HAM ke Kapolda Kalbar

Pendekatan persuasif yang dilakukan yakni pada pukul 07.00 WIB, JK, pemilik lahan bersama operator ekskavator RD mendatangi Agustino, namun Agustino meminta untuk dihadirkan kepala desa dan AK jika ingin mengambil eksavator tersebut.

“Saat itu, Agustino melemparkan besi di depan JK dengan maksud bukan untuk menyakiti, tetapi jika JK tidak senang, dipersilakan membunuhnya,” ujar Nelly.

Pada pukul 09.00 WIB, Kanit Binmas Polsek Nanga Tayap Bripka Joko Sugiono datang dan kembali meminta Agustino mengembalikan ekskavator namun masih tidak berhasil.

Agustino malah menyerang Joko dengan menggunakan besi dan pisau cater namun tidak kena.

“Lalu sekitar pukul 15.00 Wib, dua anggota Babinsa juga melakukan pendekatan dengan mendatangi rumah Agustino, namun tidak ada titik temu,” ujar Nelly.

Baca juga: Komnas HAM Diminta Ikut dalam Upaya Negosiasi Membebaskan Kapten Philip

Nelly melanjutkan, setelah sejumlah pendekatan persuasif gagal, Bripka Joko Sugiono melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolsek Ipda Risandy Indra Waspada dan Kanit Reskrim.

Koordinasi juga dilakukan dengan Kepala Desa Nanga Tayap Hafid Faturrahman dan Babinsa Sertu Hutagalung.

“Pada intinya disampaikan rencana untuk dilakukan mediasi permasalahan penahanan alat berat oleh Agustino dengan melibatkan Forkopincam dalam waktu dekat,” ujar Nelly.

Kemudian, pada 7 April 2023, sebelum mediasi yang melibatkan Forkopimcam terlaksana, pemilik alat berat AK membuat aduan ke Polsek Nanga Tayap dan berinisiatif melakukan negosiasi dengan Agustino melalui humasnya dan meminta pendampingan Anggota Polsek Nanga Tayap.

"Saat itu, Kapolsek menugaskan Bhabinkamtibmas Briptu Agus Rahmadian dan Briptu Suhendri untuk melakukan pendampingan,” jelas Nelly.

Namun, negosiasi yang dilakukan kembali tidak ada titik temu. Briptu Suhendri berupaya menengahi namun mendapatkan respons yang kurang baik Agustino. Melihat situasi kurang kondusif, Briptu Agus Rahmadian mengajak pulang dan mengakhiri negosiasi.

“Agustino yang emosi, melemparkan korek, namun tidak kena, selanjutnya mengejar Briptu Suhendri dengan menggunakan parang,” ungkap Nelly.

 

Halaman:


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com