Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sumartono Hadinoto Korban Kerusuhan Mei 1998, Rumahnya Dikepung Massa, Butuh 1,5 Tahun Sembuh Trauma

Kompas.com - 15/05/2023, 22:28 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Peristiwa kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Solo, Jawa Tengah, pada Mei 1998 masih membekas diingatan Sumartono Hadinoto.

Rumah sekaligus difungsikan sebagai kantor yang berada di Kawasan Jalan Ir Juanda tepatnya di Kampung Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, menjadi sasaran pelemparan dan penjarahan para perusuh.

Massa sudah mengepung rumah Sumartono yang saat itu sudah aktif dalam organisasi Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS). Diketahui, PMS merupakan organisasi sosial kemasyarakatan di Solo.

Baca juga: Kerusuhan Mei 1998 di DI Yogyakarta, dari Peristiwa Gejayan hingga Pisowanan Ageng

Organisasi ini didirikan pada tahun 1932 dari gabungan enam organisasi Tionghoa. Seiring perkembangan, baik pengurus atau anggotanya sekarang tidak hanya keturunan dari Tionghoa.

Sumartono menceritakan dirinya tidak pernah berpikir dan mengetahui akan terjadinya peristiwa kerusuhan dan pembakaran pada 14-15 Mei 1998 yang mengakibatkan belasan ribu orang di Solo menjadi korban.

Dia mengetahui kerusuhan dan pembakaran Mei 1998 pecah bermula mendapat informasi dari salah satu temannya. Ia diberitahu ada aksi demonstrasi mahasiswa dari dua kampus besar di Solo.

Mereka menuntut adanya reformasi di Indonesia. Tetapi aksi itu kemudian berubah dan tidak terkendali menjadi gerakan massa yang menyebabkan kerusuhan dan pembakaran.

Karena ada informasi massa masuk ke Solo melalui Jalan Slamet Riyadi, Sumartono pun menghubungi teman-temannya supaya menutup tempat usahanya dengan tujuan supaya tidak menjadi sasaran aksi massa ini.

Belum selesai menghubungi satu persatu temannya, Sumartono dikejutkan dengan pelemparan batu yang mengenai genteng dan kaca rumahnya.

"Aku telepon teman-teman yang rumahnya Slamet Riyadi karena katanya masuknya (massa) lewat Slamet Riyadi. Telepon belum selesai dor gentengku dilempar bata, kaca juga," kata Sumartono mengawali kisahnya di Solo, Jawa Tengah, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Kisah Korban Kerusuhan Mei 1998: Pakai Kopiah, Menyamar Jadi Pribumi agar Selamat

Sumartono kemudian dihubungi oleh ketua rukun warga (RW) melalui sambungan telepon supaya menyelamatkan diri bersama keluarganya karena depan rumahnya sudah dikepung oleh banyak orang.

"Terus saya ditelepon RW ku, Pak Martono ngungsi ke belakang ya. Ternyata depan rumahku sudah dikepung massa juga. Dan depanku tempat preman banyak. Katanya di luar sudah serem tapi aku tidak tahu. Dan mereka teriaknya sudah bakar-bakar gitu," ungkap dia.

Untuk mengevakuasi Sumartono dan keluarganya, ketua RT/RW menjebol dinding bagian belakang rumah Sumartono menggunakan linggis. Padahal, kala itu dirinya berencana membuka nasi liwet seribu rasa bersama dengan karang taruna dan ibu-ibu PKK.

Proses penyelamatan Sumartono dan keluarga dari rumahnya cukup dramatis melalui lubang tembok kecil. Sampai sekarang lubang bekas dia gunakan menyelamatkan diri bersama keluarga dari sejarah kelam terus dilestarikan. Lubang di tembok rumahnya itu dia pasangi pintu kecil sebagai pengingat.

"Lha RT-ku, RW-ku tak bobolke (tembok) lewat belakang jangan lewat depan. Tembok kuno kan lunak tidak pakai semen. Dibobol sampai sekarang tak lestarikan tak kasih pintu," ungkap dia.

Baca juga: Cerita Kallotong dan Mulia Tinggal di Tengah Hutan Sejak 1998, Tak Mau Menyusahkan Orang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com