Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasil Petakan Seluruh Bidang Tanah, Kota Tegal Dideklarasikan sebagai Kota Lengkap Ke-4 di Indonesia

Kompas.com - 09/05/2023, 18:06 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Menteri ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto mendeklarasikan Kota Tegal, Jawa Tengah sebagai Kota Lengkap ke-4 karena berhasil memetakan seluruh bidang tanah disertai validitas dokumen spasial maupun yuridisnya, Selasa (9/5/2023).

Kota Tegal menjadi kota ke-4 setelah Kota Denpasar, Madiun, dan Bontang yang dideklarasikan menjadi Kota Lengkap sejak berlakunya Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA).

"Capaian ini berkat sinergi dan kolaborasi yang sangat baik, khususnya antara BPN dengan Pemerintah Daerah. Sehingga tugas percepatan akselerasi PTSL ini sudah bisa kita rasakan," kata Hadi kepada wartawan, di Pendapa Kota Tegal, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Madiun Sah Jadi Kota Lengkap, Apa Untungnya?

Hadi mengatakan, kabupaten/kota dinyatakan lengkap jika seluruh bidang tanah terpetakan dan lengkap baik secara spasial maupun yuridis.

"Lengkap secara spasial artinya seluruh bidang tanah terpetakan, tidak gap, tidak overlap. Lengkap secara yuridis artinya data buku tanah dan surat ukur yang diunggah telah akurat antara dokumen fisik dan elektronik," ungkap Hadi.

Disampaikan Hadi ada sejumlah keuntungan kabupaten/kota dinyatakan sebagai Kota Lengkap.

Pertama memberikan kepastian hukum hak atas tanah dan kepastian hak ekonomi rakyat.

Kemudian neminimalisir sengketa dan konflik pertanahan, dan menutup ruang gerak bagi oknum mafia tanah. Serta memberikan kepastian hukum bagi para investor yang hendak berinvestasi.

Memudahkan transformasi digital atau penerapan sistem elekronik dalam rangka memudahkan pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: Susul Denpasar, Kini Madiun Telah Resmi Jadi Kota Lengkap

"Terwujudnya kota lengkap sendiri adalah bagian dari tiga tugas Bapak Presiden kepada saya yaitu percepatan pendaftaran tanah melalui PTSL, penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan termasuk pemberantasan mafia tanah, dan mendukung pembangunan IKN," kata Hadi.

Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) merupakan program revolusioner yang mampu mengakselerasi pendaftaran tanah di Indonesia.

Sebelum adanya Program PTSL, pada tahun 2017 jumlah bidang tanah bersertifikat baru mencapai 46 juta bidang dari estimasi 126 juta bidang tanah.

Saat ini dengan Program PTSL sudah mampu mendaftarkan tanah sebanyak 101,1 juta bidang dan 85 juta bidang tanah sudah bersertifikat.

Kepala BPN Kantor Wilayah Jawa Tengah Dwi Purnama mengatakan, salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan sejak 60-an tahun yang lalu adalah terwujudnya suatu Kabupaten atau Kota Lengkap.

Baca juga: Menteri ATR Deklarasikan Kota Madiun sebagai Kota Lengkap Pertama di Jawa

Yaitu suatu daerah yang ditandai dengan data spasialnya atau peta memenuhi syarat yaitu letak setiap bidang tanah berada pada posisi yang sebenarnya, tidak ada gap dan overlapping. Serta secara yuridis, buku tanah dan surat ukur akurat baik fisik maupun elektronik.

Dengan Tegal sebagai Kota Lengkap, mampu menjawab tuntutan masyarakat atas terwujudnya pelayanan pertanahan yang semakin cepat dan akurat.

Antara lain terselenggaranya 7 layanan prioritas yang telah diluncurkan Menteri ATR/BPN beberapa waktu yang lalu, juga penambahan jenis layanan pertanahan yang diselenggarakan secara elektronik (online) serta mewujudkan sertipikat hak atas tanah secara elektronik.

"Kemudian juga meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga yang menyebabkan naiknya indeks kepuasan masyarakat dan menurunnya jumlah aduan masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Regional
Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com