Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia Aniaya Warga di Simeulue Aceh

Kompas.com - 28/04/2023, 14:34 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Seorang WNA asal Australia, Risby Jones (23) diamuk warga, setelah diketahui menganiaya dan melukai, Edi Ron (39), warga desa Lantik, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue, Kamis (27/4/2023) dini hari. Risby Jones pun kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Edi Ron dilarikan ke RSUD Simeulue, dan mendapat 50 jahitan pada pergelangan kaki kanan, serta diduga ada urat tumit kaki putus dan tulang retak.

"Kejadiannya semalam, luka kaki saya dijahit 50 jahitan, dan tulang tumit saya retak", ujar Edi Ron yang masih dirawat instensif di RSUD Simeulue, saat ditemui staf Kesbangpol Simeulue, Kamis.

Baca juga: Anggota Densus 88 Bripda Dhendri yang Tewas Ditusuk WNA Uzbekistan Dimakamkan di Sleman

Nota Dinas (ND) Direktur RSUD Simeulue, Nadir Fuadi via pesan pendek WhatsApp menyebutkan, pasien dirujuk dari puskesmas dengan keluhan luka robek di bagian bawah mata kaki kanan setelah dilempar sepeda motor ke bagian kaki dan diduga terkena gir sepeda motor.

"Kami sekeluarga meminta tanggung jawab dari turis itu. Sebab kami mendapat keterangan dari dokter, supaya kembali sembuh, maka suami saya tidak diperbolehkan bergerak selama tiga bulan. Maka selama tiga bulan untuk kebutuhan hidup kami dan anak-anak kami, harus menjadi tanggug jawab pelaku", kata Eri Saljuna, istri korban.

Kesaksian warga menyebutkan, awalnya ada dua warga yang hendak berbelanja pada salah satu kedai yang ada di desanya. Namun dalam perjalanan, tiba-tiba dikagetkan kemunculan sosok manusia tanpa berbusana dari dalam parit di pinggir ruas jalan umum, yang menghubungkan sejumlah Kecamatan yang ada di Pulau Simeulue.

Kemudian karena ketakutan, kedua warga mempercepat laju kendaraannya menuju salah satu warung kopi yang masih buka melayani konsumen. Ternyata, sosok tanpa busana tersebut adalah seorang turis asing yang menginap di Moonbeach Resort, yang ada di Pantai Desa Lantik, Kecamatan Teupah Barat.

Pelaku yang kemudian diidentifikasi bernama Risby Jones sempat memukul bahu kanan Edi Ron dan belum puas, pelaku menemukan satu unit kendaraan roda dua yang parkir di lokasi.

Pelaku mengangkat bagian belakang motor jenis Honda Beat itu, kemudian menghantamkannya ke tubuh korban, melukai tubuh korban pada bagian kaki. Setelah melukai korban lalu pelaku memukul dinding warung kopi, sehingga spontan memancing emosi warga.

Baca juga: Viral, Video WNA dan Warga Adu Jotos di Ubud, Ini Kata Polda Bali

Warga yang ada di lokasi langsung mengejar dan meneriaki pelaku orang gila, apalagi mengetahui pelaku tidak berbusana. Pelaku berhasil ditangkap, dan langsung diserahkan kepada polisi dan tentara yang tiba di lokasi kejadian.

Belum diketahui apa penyebab turis asing tersebut melakukan tindak kriminal pemukulan terhadap warga tersebut.

Kapolres Simeulue, AKBP Jatmiko melalui Kapolsek Teupah Barat Iptu Sutrimansyah mengatakan, peristiwa penganiayaan terhadap warga Desa Lantik yang dilakukan oleh WNA tersebut terjadi pada Kamis sekitar pukul 00.15 WIB.

"Pelaku menganiaya Edi Ron, seorang nelayan asal Desa Lantik, sehingga menyebabkan korban mengalami luka di bagian tumit dengan 50 jahitan dan patah tulang," ujar Kapolsek Iptu Sutrimansyah.

Kapolsek menjelaskan, saat membuat keributan pelaku tidak mengenakan pakaian dan mengganggu masyarakat yang lewat di jalan raya desa dan mengejar, serta memukul warga yang melintas di sekitarnya.

Baca juga: Bripda Dhendri, Anggota Densus 88 yang Ditusuk WNA Uzbekistan Meninggal Dunia

Petugas kemudian mengamankan pelaku dan mengidentifikasinya sebagai WNA bernama Risby-Jones Bodhi Mani.

"Sementara itu, pelaku Risby Jones sudah diamankan di Polsek Teupah Barat untuk dieriksa dan dimintai keterangannya," ungkap Kapolsek, via layanan pesan singkat Whatsapp, jumat (28/04/2023)

Kapolsek Teupah Barat juga memastikan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku.

Hal ini juga diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pelaku, tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan atau merugikan orang lain, terlebih di wilayah yang bukan tempat tinggalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com