Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Geledah Rumah Bupati dan Sejumlah Kantor di Meranti, Laptop Disita

Kompas.com - 10/04/2023, 21:52 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah tempat di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Senin (10/4/2023).

Penggeledahan dilakukan empat hari setelah KPK menangkap Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil terkait tiga kasus dugaan korupsi yang menjeratnya.

KPK menggeledah Rumah Dinas Bupati Kepulauan Meranti, Kantor Bupati, Ruangan Humas dan Protokol, dan Kantor Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE).

Baca juga: Dugaan Korupsi RS Arun, Jaksa Geledah Kantor Wali Kota Lhokseumawe

Berikutnya, Kantor Dinas PUPR, Kantor Kepala Dinas BPKAD dan rumah dinasnya.

Selain itu, memintai keterangan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pemotongan anggaran 10 persen dari setiap OPD oleh Bupati Nonaktif Kepulauan Meranti Muhammad Adil.

Penggeledahan dimulai pukul 10.00 WIB berlangsung sampai pukul 15.30 WIB. Selama penggeledahan, sejumlah petugas kepolisian melakukan pengamanan.

Sejumlah dokumen dibawa KPK dari kantor LPSE, dan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Sekretaris Daerah (Sekda) Meranti.

Kemudian, rumah dinas Kepala BPKAD Meranti diamankan sejumlah berkas dan laptop.

Baca juga: Detik-detik Kejaksaan Geledah Kantor Dinkes Deli Serdang Atas Dugaan Kasus Korupsi, Mantan Kadinkes Diperiksa

Sejumlah ruangan yang disegel, telah dibuka oleh KPK.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh KPK.

"(Penggeledahan) yang dilakukan oleh KPK sudah ada SOP mereka. Kita tidak bisa menghalangi mereka bekerja. Justru itu, penggeledahan di kantor (Bupati), mereka akan mencari barang bukti yang sesuai dengan SOP mereka," kata Asmar menanggapi pertanyaan wartawan, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com