JEMBRANA, KOMPAS.com - Sebanyak tiga ekor paus ditemukan mati terdampar di perairan Provinsi Bali dalam waktu yang berdekatan selama sepekan terakhir.
Pertama, paus edeni ditemukan dalam keadaan mati terdampar di Pesisir Pantai Batu Lumbang, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Sabtu (1/4/2023).
Kemudian paus sperma terdampar di Pantai Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Rabu (5/4/2023). Paus tersebut dalam kondisi masih hidup.
Baca juga: Paus Mati yang Terdampar di Pantai Yeh Leh Bali Terindikasi Sakit
Oleh warga dan petugas, paus itu didorong kembali ke laut. Namun, paus kembali terdampar di Pantai Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, dalam keadaan mati.
Terakhir, paus jenis sperma kembali ditemukan mati di Pantai Yeh Leh, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu (8/4/2023).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, Agus Budi Santosa menjelaskan fenomena paus terdampar di sejumlah pantai di Bali sepekan terakhir. Ada sejumlah hal yang mempengaruhi terdamparnya mamalia laut seperti paus.
"Laut Bali menjadi jalur migrasi tahunan mamalia laut," jelasnya, Senin (10/4/2023).
Mamalia raksasa itu, diduga terdampar karena adanya kebisingan suara di laut, perubahan cuaca ekstrem, perubahan kontur laut dan arus, serta bencana alam.
Baca juga: BERITA FOTO: Terdampar di Pantai Bali, Bangkai Paus Sperma Akan Dikubur
Ia mencontohkan seperti yang terjadi di laut Bahamas, Amerika Serikat pada 2000, ditemukan paus yang terdampar dan diduga penyebabnya akibat pengaruh suara dari sonar yang digunakan Angkatan Laut.
Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini disebutkan oleh sejumlah pakar, seperti and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991), Frantzis (1998) dan Frantzis and Cebrian (1999).
"Mereka menganggap bunyi keras yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan terdamparnya paus jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia," jelasnya lagi.
Ia menambahkan, paus jenis sperma mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam merespons sonar ini.
Baca juga: Bangkai Paus Sperma Kembali Ditemukan Terdampar di Pantai Bali
Berikutnya, perubahan cuaca ekstrem dan perubahan kontur laut dan arus yang ekstrim juga menjadi penyebab paus terdampar ke pesisir pantai.
"Salah satu contohnya terjadi di Purbalingga, Jawa Timur, pada tahun 2016. Saat itu 32 ekor paus terdampar dalam waktu yang berdekatan," ungkapnya.
Bencana alam juga menjadi faktor penyebab paus terdampar.
"Paus memiliki naluri terhadap bencana alam, mereka akan mencari tempat berlindung yang menyebabkan tersesat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.