Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Jumiyem Penjual Bubur di Boyolali, Kepala Diduga Dipukul Benda Tumpul

Kompas.com - 07/04/2023, 16:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Jumiyem (65), warga Dukuh Sidosari, Desa Gubuk, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, ditemukan tewas di rumahnya pada Kamis (6/4/2023).

Polisi menyebut ada beberapa luka di tubuh korban dan salah satunya di kepala. Dugaan sementara, korban tewas dipukul benda tumpul.

Tewasnya Jumiyem pertama kali diketahui oleh Suyati (71), kakak ipar yang tinggal tak jauh dari rumah korban.

Awalnya Suyati curiga karena hingga pukul 06.30 WIB, Jumiyem tak kunjung membuka warung buburnya.

Baca juga: Wanita di Boyolali Diduga Jadi Korban Pembunuhan, Ditemukan Tewas di Rumahnya dengan Sejumlah Luka

Padahal bianya jam 06.00 WIB, korban sudah mulai berjualan. Awalnya Suyati datang ke rumah korban berniat membeli gula pasir.

"Tadi mau beli gula pasir, dia kan jualan di depan. Enggak ada di depan, jadi ke belakang buat membayar. Biasanya memang kalau enggak ada di depan ya di belakang," ujar Suyati, kepada TribunSolo.com, Kamis (6/4/2023).

Namun sayang, setibanya di belakang atau area dapur, dia malah dibikin syok karena melihat korban dalam posisi tertelungkup.

Korban yang mengenakan daster batik ditemukan dalam posisi tengkurap dengan darah menggenang di bawah tubuh korban.

Baca juga: Misteri Botol Air Mineral di Tiap Liang Kuburan Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Teriakan Suyati pun membuat tetangga berdatangan. Dia langsung berteriak dan menyambangi suami yang juga kakak kandung korban, Genyo.

"Saya sebelumnya juga tak mendengar ada cekcok atau apa, saya shock, kaget," jelasnya.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke aparat polisi.

Dikenal sebagai penjual bubur

Jumiyem dikenal aktif di perkumpulan tempat tinggalnya di Dukuh Sidodadi RT 16, RW 8, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

"Orangnya baik, aktif di kegiatan lingkungan. Setiap perkumpulan RT (lingkungan) selalu datang. Kumpulan ibu-ibu datang, kumpulan bapak-bapak juga datang," kata Suwarmi (41), salah satu tetangganya.

Korban memiliki satu anak yang tinggal di Bekasi. Setiap hari korban berjualan bubur dan kebutuhan dapur di rumahnya.

"Setiap hari jualan bubur. Ramai. Yang beli bukan hanya warga sini, dari daerah lain juga banyak," jelas Suwarmi.

Baca juga: Jenazah Perempuan dan Bayi di Ladang Tebu Kediri Masih Misteri, Polisi Sebar Pamflet Ciri-ciri Korban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com