Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

326 Kasus DBD di Sikka, Kadinkes: Sudah Masuk Level Waspada

Kompas.com - 03/03/2023, 10:36 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali bertambah selama 2023.

Kepala Dinas Kabupaten Sikka Petrus Herlemus menyebut, sejak Januari hingga Kamis (2/3/2023) jumlah penderita DBD mencapai 326 orang.

"Sampai saat ini ada 326 kasus. 21 orang masih dirawat di RSUD Tc. Hillers dan dua pasien dirawat di Rumah Sakit Santa Elizabeth Lela. Jadi ada 23 orang yang dirawat. Belum ada korban jiwa," ujar Petrus kepada wartawan di Maumere, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Ada 113 Kasus DBD di Sumbawa, Dinkes Soroti Kebiasaan Warga Buang Sampah Sembarangan

Menurut Petrus, jika tren kasus tak kunjung menurun, maka hingga akhir Maret jumlah kasus DBD akan melebihi akumulasi kasus tahun 2022 yang mencapai 466 kasus.

"Dilihat dari grafik lonjakan kasus sudah masuk level waspada apalagi sudah mencapai 326 kasus," ujarnya.

Petrus telah memerintahkan tim gerak cepat (TGC) untuk turun ke sejumlah puskesmas dengan jumlah kasus tinggi. Di antaranya, Kopeta, Beru, Waigete, Nanga, Nita dan Watubaing.

Tim akan bertemu pihak puskesmas selanjutnya berkoordinasi dengan camat setempat untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca juga: Cerita Keluarga di Bima Kehilangan 2 Putri karena DBD dalam Sepekan

Petrus khawatir jika gerakan PSN tidak segera dilakukan maka kasus DBD di Sikka akan masuk fase kejadian luar biasa (KLB).

“Karena tahun ini, Siklus Sikka ini Siklus KLB, tiga tahunan. Sehingga ini tanda-tanda ke arah KLB sudah mulai jelas, karena dengan 326 ini sudah masuk fase waspada,” katanya.

Petrus telah menginstruksikan semua puskesmas agar pasien yang datang dengan keluhan demam harus dilakukan penanganan dan dicurigai DBD.

“Nanti kalau misalnya berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium bukan DBD itu soal lain. Tetapi kalau keluhan panas dan demam itu langsung dicurigai DBD,” katanya.

Baca juga: Kasus DBD di Kota Bima Bertambah 208 Orang, Dinkes Ungkap Dugaan Penyebabnya

Selain itu Dinkes Sikka juga telah meminta tim sahabat sehat puskesmas untuk memantau dari rumah ke rumah. 

Jika ditemukan ada anak atau orang dewasa yang menderita demam segera dibawa ke puskesmas.

Petrus menambahkan, faktor utama penyebab tingginya kasus DBD di Sikka akibat rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.

“Sebenarnya paling penting soal sanitasi lingkungan, kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, dan kesadaran masyarakat. Kalau kami khususnya staf sudah maksimal kerjanya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com