BIMA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri Irvan dan Rita, warga Desa Naru, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), harus kehilangan dua orang putrinya Sharifa Dzakira Ramadhani (8) dan Alesha Naufallyn Rabbani (3).
Dua bocah tersebut dinyatakan meninggal dunia akibat terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Ironisnya, mereka meninggal hanya dalam rentan waktu sepekan, pada 20 dan 26 Januari 2023.
Baca juga: Kasus DBD di Bali Meningkat, Pemprov Kembangkan Teknologi Pencegahan Dini
Irvan, ayah dua bocah tersebut menceritakan, putri pertamanya Sharifah Dzakira Ramadhani awalnya mengidap gejala demam selama tiga hari di rumah.
Karena gejala demamnya itu memuncak pada hari ke empat, ia bersama sang istri kemudian merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima.
Setelah mendapat penanganan dari tim dokter rumah sakit, buah hatinya itu tampak segar dan sehat.
Namun pada hari ke tujuh kondisi kesehatan sang anak memburuk, trombositnya menurun serta tubuhnya kejang-kejang.
Baca juga: Kasus DBD di Sikka Bertambah Jadi 120 Kasus, Didominasi Anak Usia Sekolah
Saat ditangani tim medis buah hatinya tak lama dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis positif DBD.
"Meninggalnya siang hari pada tanggal 20 Januari. Kata tim dokter yang menangani saat itu, anak saya itu positif DBD," kata Irvan saat dikonfirmasi, Sabtu (11/2/2023).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.