Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Wali Kota Bandar Lampung Mangkir Dipanggil Sebagai Saksi Suap Unila, KPK: Tidak Ada Konfirmasi

Kompas.com - 16/02/2023, 15:10 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Mantan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mangkir saat dipanggil menjadi saksi dalam persidangan perkara suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila).

Wali Kota Bandar Lampung dua periode tersebut dijadwalkan sebagai saksi pada Kamis (16/2/2023) di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang.

Jaksa penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Prasetya Raharja membenarkan Herman HN sudah dijadwalkan dan dipanggil untuk memberikan kesaksian dalam perkara tersebut.

Menurut Agus Prasetya, KPK sudah melayangkan surat resmi pemanggilan agar Herman datang ke pengadilan.

Baca juga: Sambil Menikmati Donat, Lobi-lobi Besaran Infak FK Unila Disepakati

"Sudah (dikirim surat pemanggilan saksi)," kata Agus, Kamis siang.

Agus Prasetya menambahkan, selain Herman HN, dua saksi lain yang dijadwalkan hari ini yakni Yayan Saputra dan Mardiana (anggota DPRD Provinsi Lampung) juga tidak hadir.

Absennya ketiga saksi tersebut, menurut Agus Prasetya, tanpa konfirmasi kepada jaksa penuntut.

"Tidak ada konfirmasi," kata Agus Prasetya.

Dia menambahkan, pihaknya akan melayangkan surat pemanggilan sebagai saksi kembali kepada ketiga orang tersebut.

Jika hingga tiga kali ketiga saksi tersebut mangkir, Agus Prasetya mengatakan KPK akan melakukan pemanggilan secara paksa.

"Alasannya tanpa konfirmasi, setelah ketiga kali nanti tidak hadir kita akan upaya paksa (panggil paksa) ini baru yang pertama," kata Agus Prasetya.

Diketahui, mantan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menitipkan satu orang mahasiswa untuk diluluskan ke Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Lampung (Unila) melalui jalur ujian mandiri.

Penitipan itu dilakukan dengan cara memanggil Kepala Biro Perencanaan dan Humas Unila Budi Sutomo ke rumahnya.

Fakta tersebut muncul saat jaksa penuntut menanyakan proses bagaimana Herman HN menitipkan mahasiswa berinisial MH dalam sidang di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (14/2/2023) sore.

Baca juga: KPK Periksa Mantan Wali Kota Bandar Lampung, Konfirmasi Penitipan Calon Mahasiswa ke Rektor Unila Karomani

Saksi Budi Sutomo mengatakan awalnya seorang dosen Fakultas Hukum (FH) Unila berinisial YS datang ke ruang kerjanya di Gedung Rektorat Unila.

Budi mengaku lupa kapan waktu tepatnya dosen tersebut datang.

"Pak Budi, diminta Pak Herman ke rumah. Saya tanya ada apa? Katanya mau menitip calon mahasiswa atas nama MH," tutur Budi, Selasa sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com