LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Wanita berinisial E (35), warga Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, dikepung warga di Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Selasa (14/2/2023).
Pasalnya, warga mengira wanita penderita epilepsi ini sebagai pelaku penculikan anak. Hal ini seiring maraknya isu penculikan anak di masyarakat dua pekan terakhir.
Beruntung polisi bersenjata lengkap dengan membawa barakuda turun ke lokasi dan mengevakuasi wanita itu, sehingga tidak menjadi korban amuk massa.
Baca juga: Ditanya Soal Kesaksian Kabiro Humas Unila, Karomani Naik Pitam: Dia Bohong, Yang Mulia!
Kapolsek Banda Sakti Lhokseumawe, Iptu Faisal, per telepon, menyebutkan peristiwa itu berawal saat E bertemu seorang anak berinisial N (9) di desa tersebut. Saat itu, E menawarkan anak tersebut permen sembari memegang tangannya.
Lalu murid salah satu SD itu berteriak dan meminta tolong. Dia mengira wanita itu penculik anak. Karena itu, puluhan warga keluar rumah dan membawa E ke kantor desa.
“Kita datang mengamankan lokasi, termasuk E. Warga ramai sekali. Beruntung bisa dievakuasi dengan selamat,” kata Faisal.
Baca juga: Ratusan Nakes di Lhokseumawe Demo: Jangan Rumahkan Kami, Pak, Sudah Puluhan Tahun Kami Mengabdi
Dia menyebutkan, warga terpancing isu berita bohong yang beredar di media sosial akhir-akhir ini tentang penculikan anak.
“Saya imbau masyarakat jangan terprovokasi. Jika pun ada yang dicurigai, jangan dipukuli. Jangan main hakim sendiri. Kasih tau kita, biar kami yang memastikan semua informasi itu dan memproses hukumnya,” pungkas Faisal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.