Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Soal Kesaksian Kabiro Humas Unila, Karomani Naik Pitam: Dia Bohong, Yang Mulia!

Kompas.com - 14/02/2023, 17:45 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Mantan Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani mendadak naik pitam saat ditanya majelis hakim terkait keterangan Kepala Biro Perencanaan dan Humas Unila, Budi Sutomo.

Emosi Karomani seperti memuncak lantaran menurutnya ada sejumlah kesaksian Budi Sutomo yang tidak sesuai dengan kenyataan.

"Dia bohong, Yang Mulia! Seharusnya dia dijadikan tersangka oleh KPK," seru Karomani di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (14/2/2023) sore.

Baca juga: Terungkap, Nama Karomani Dipakai untuk Menekan Orangtua Calon Mahasiswa Bayar Dana Infak

Bantahan tersebut disampaikan Karomani atas sejumlah pernyataan Budi Sutomo yang dihadirkan menjadi saksi dalam perkara suap PMB Unila.

Bahkan Karomani sempat diingatkan majelis hakim untuk menahan emosinya dan memaparkan apa saja keberatannya.

"Maaf saya emosi, Yang Mulia," kata Karomani.

Baca juga: Anggota Polri Titip Putrinya Masuk Kedokteran Unila, Bawa Rp 150 Juta Saat Bertamu ke Rumah Karomani

Beberapa keberatan Karomani di antaranya adalah pernyataan Budi Sutomo yang mengatakan Karomani meminta agar orang-orang kaya harus dipaksa untuk memberikan "infak" (kode uang suap di kasus PMB Unila). 

"Saya tidak pernah mengatakan orang kaya harus dipaksa berinfak terkait penitipan mahasiswa," kata Karomani.

Kemudian Karomani juga mengatakan bahwa Budi Sutomo "bermain" sendiri atas titip menitip calon mahasiswa di Unila setiap tahun.

"Hampir setiap tahun dia menitipkan mahasiswa. Tidak pernah saya diperkenalkan kepada orangtua mahasiswa. Dia bermain sendiri. Nanti saya akan bongkar," kata Karomani.

Diberitakan sebelumnya, nama mantan rektor Universitas Lampung (Unila) diduga dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menekan orangtua calon mahasiswa memberikan uang "infak" penjamin kelulusan masuk Fakultas Kedokteran (FK) Unila.

Dugaan tersebut dilandasi kesaksian dua orangtua calon mahasiswa yang dihadirkan dalam sidang perkara suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (14/2/2023).

Dua saksi itu yaitu Kepala Program Studi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Unila Tugiyono, dan Evi Daryanti, seorang PNS di Pemda Tulang Bawang.

Di hadapan majelis hakim, kedua saksi tersebut mengaku tidak berkomunikasi secara langsung dengan terdakwa Karomani.

Keduanya selalu berhubungan dengan Kabiro Humas Unila Budi Sutomo, baik itu sebelum maupun setelah menyerahkan uang "infak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com