Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Nama Karomani Dipakai untuk Menekan Orangtua Calon Mahasiswa Bayar Dana "Infak"

Kompas.com - 14/02/2023, 15:51 WIB
Tri Purna Jaya,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Nama mantan rektor Universitas Lampung (Unila) diduga dimanfaatkan sejumlah pihak untuk menekan orangtua calon mahasiswa memberikan uang "infak" penjamin kelulusan masuk Fakultas Kedokteran (FK) Unila.

Dugaan tersebut dilandasi kesaksian dua orangtua calon mahasiswa yang dihadirkan dalam sidang perkara suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Selasa (14/2/2023).

Dua saksi itu yaitu Kepala Program Studi Ilmu Lingkungan Pascasarjana Unila Tugiyono, dan seorang PNS di Pemda Tulang Bawang, Evi Daryanti.

Baca juga: Dokter Senior di Lampung Tetap Bayar Infak ke Karomani Meski Cucunya Lulus Passing Grade FK Unila

Di hadapan majelis hakim, kedua saksi tersebut mengaku tidak berkomunikasi secara langsung dengan terdakwa Karomani.

Keduanya selalu berhubungan dengan Kabiro Humas Unila Budi Sutomo, baik itu sebelum maupun setelah menyerahkan uang "infak".

"Tidak pernah (bertemu dengan Karomani), (berhubungan) sama Budi Sutomo," kata saksi Tugiyono.

Menurut Tugiyono, saat mengetahui putrinya yang berinisial MO itu lulus dalam ujian reguler (SBMPTN), dia dihubungi oleh Budi Sutomo.

"Harus menyumbang untuk membeli mebeul, kalau tidak akan dianulir oleh bos (Karomani)," kata Tugiyono menirukan ucapan Budi Sutomo.

Lantaran itu, Tugiyono pun kemudian memberikan uang titipan calon mahasiswa Universitas Lampung (Unila) atau yang disebut dengan kode "uang infak" sebesar Rp 240 juta kepada Budi Sutomo.

"Itu uang dana pensiun istri saya, Yang Mulia," kata Tugiyono.

Begitu juga dengan kesaksian PNS Pemda Tulang Bawang Evi Daryanti yang putranya berinisial JA lulus melalui jalur SBMPTN pada tahun 2022 lalu.

Evi menuturkan, dia mengenal Budi Sutomo karena pernah menjadi rekan kerja saat masih di Pemkab.

"Setahu saya dia (Budi Sutomo) pindah ke Unila, jadi saya hubungi untuk konsultasi," kata Evi.

Evi mengaku tidak pernah diajak maupun bertemu dengan terdakwa Karomani selama proses pendaftaran atau penerimaan mahasiswa baru.

Baca juga: Selain PMB Jalur Mandiri, Karomani Juga Dapat Suap dari Jalur SBMPTN

Dia menghubungi Budi Sutomo kembali satu minggu setelah pengumuman kelulusan putranya di FK Unila.

Ketika Budi datang ke rumahnya, Evi mengatakan, Budi menjelaskan bahwa ada "infak" untuk pembangunan gedung LNC.

Saat itu, Evi juga tidak tahu apakah putranya lulus dengan cara normal atau diluluskan melalui jalur SBMPTN itu.

"(Budi) langsung bilang, Rp 150 juta untuk infak NU, iya nggak apa-apa, saya kasih waktu itu juga," kata Evi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Berawal dari Rebutan Lahan, Peternak Bebek di Klaten Tewas Usai Adu Jotos dengan Rekannya

Regional
Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Prabowo Dorong Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono Maju Pilgub Jateng

Regional
Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Kasus Investasi Bodong di Kalsel, Mobil Tangki BBM Milik Pelaku Diamankan

Regional
Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com