LAMPUNG, KOMPAS.com - Kerusuhan yang terjadi saat anggota Satnarkoba Polres Lampung Tengah menangkap tiga bandar narkoba diduga terjadi akibat provokasi.
Imbas provokasi itu, anggota kepolisian dikepung massa hingga perusakan kendaraan operasional polisi.
Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan setidaknya ada empat mobil operasional polisi yang rusak akibat dilempari massa dengan batu.
"Satu mobil digulingkan massa, beruntung tidak ada korban jiwa baik itu dari pihak anggota maupun massa," kata Doffie saat dihubungi, Sabtu (11/2/2023) malam.
Doffie menerangkan peristiwa itu terjadi di Kelurahan Buyut Ilir pada Jumat (10/2/2023) malam kemarin.
Menurutnya, anggota Satnarkoba melakukan tindakan penangkapan terhadap tiga orang bandar sabu-sabu yang berada di Kelurahan Buyut Ilir tersebut.
Ketiga pelaku itu berinisial HI, RP, dan AR.
"Ada barang bukti sabu-sabu seberat 1 kilogram. Dua orang pelaku yang ditangkap merupakan residivis kasus narkoba," kata Doffie.
Usai menangkap anggota hendak membawa ketiga pelaku untuk diproses di Mapolres Lampung Tengah. Namun mendadak rombongan polisi diadang massa.
Baca juga: Kronologi Polisi Diserang hingga Patah Tulang di Bantaeng
Massa kemudian melempari polisi dengan batu dan menggulingkan satu unit mobil polisi.
Menurut Doffie, diduga ada provokasi dari arah massa terkait penangkapan itu. Sehingga warga setempat terpancing dan berusaha membebaskan ketiga pelaku bandar narkoba itu.
"Kita masih melakukan penyelidikan atas penyerangan kepada anggota ini. Diduga ada provokator, tetapi masih kita dalami," kata Doffie.