Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Barang Masuk ke IKN, Komplotan Curanmor Naik Kasta Jadi Pencuri Panel Alat Berat di IKN

Kompas.com - 03/02/2023, 10:53 WIB
Ahmad Riyadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Sejak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), distribusi logistik pun ikut gencar. Sejumlah unit alat berat juga mulai hilir mudik beroperasi di wilayah IKN.

Rupanya banyaknya aktivitas alat berat dan distribusi logistik di IKN menjadi daya tarik bagi para pelaku pencurian.

Seperti yang baru diungkap oleh Ditkrimum Polda Kalimantan Timur (Kaltim) terhadap komplotan pencurian panel atau monitor alat berat. Rupanya komplotan tersebut memang spesialis pencurian alat berat di Kaltim.

Baca juga: Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Monitor Alat Berat di IKN

Kasubdit 3 Jatanras Polda Kaltim, AKBP Suryadi mengatakan bahwa lima orang pria yang berhasil ditangkap ini telah melakukan tindak pencurian panel alat berat sejak 2017 silam. Namun mereka sempat berhenti dan beralih menjadi pencuri motor. Kelima pelaku ini masing-masing berinisial DS, MM, M, S, dan K.

“Mereka ini pemain curanmor di Kota Samarinda. Kemudian mereka beralih ke IKN karena di IKN alat-alat mulai banyak masuk,” katanya pada Jumat (3/2/2023).

Suryadi menambahkan bahwa sejak 2017 beroperasi melakukan pencurian panel alat berat, pelaku telah menggasak 15 unit barang curian tersebut. Namun Jatanras Polda Kaltim baru berhasil mengamankan barang bukti 5 unit panel alat berat, sebab 10 panel lainnya telah berhasil dijual oleh para pelaku.

“Kurun waktu sampai kita tangkap ini dari tahun 2017 mereka beroperasi. Itu sudah 15 alat yang mereka curi, tapi ini kita berhasil amankan 5 unit, ada 10 unit yang sudah dijual. Ini masih kita kembangkan karena mungkin ini ada jaringan lain lagi,” tambahnya.

Dalam modus operasi yang dilakukan, komplotan ini bertemu di IKN dan saling kenal. Kemudian merencanakan pencurian panel atau monitor alat berat tersebut dengan mulus.

Sebelum mencuri, pelaku melakukan pemantauan terlebih dahulu untuk mencari waktu yang pas dalam mencuri panel alat berat. Setelah berhasil mencuri, pelaku langsung membawa kepada penadah.

“Mereka ini ada pemodalnya, ada pembelinya. Jadi pemodalnya memesan barang, ada barang berapa ya kemudian di transfer. Jadi ketika sudah memetik barang, penjualnya pun sudah tahu lebarnya semana,” jelasnya.

Untuk satu panel yang dicuri, dijual murah seharga Rp3 juta. Saat ini polisi masih melakukan pengembangan lantaran diduga masih ada jaringan lainnya. Pasalnya Suryadi mengatakan masih menangani kasus pencurian dengan modus yang sama.

“Mereka ini spesialis. Jadi indikasinya ada jaringan lainnya juga karena ada kasus lain yang kami tangani juga,” pungkasnya.

Baca juga: Dukung Percepatan Pembangunan IKN, Komisi IX DPR Tekankan Ketersediaan Faskes untuk Pekerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com