Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anak Pelaku Terorisme di Jateng, Jadi Buah Bibir Tetangga hingga Sempat Tak Mau Berbicara dengan Sang Ayah

Kompas.com - 02/02/2023, 06:33 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Surat yang diterima pada Jumat (13/8/2021) lalu, menjadi kabar yang tak diinginkan bagi AK, anak kedua pelaku terafiliasi jaringan terorisme. Di dalam surat itu berisi pemberitahuan penangkapan ayahnya oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. 

Dia mendapati kabar bahwa ayahnya terafiliasi dengan kelompok terorisme, Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah. Sontak kabar itu, membuat dirinya dan keluarga bingung.

Pasalnya sehari sebelumnya, AK sempat berkomunikasi dengan ayahnya, yang mengaku akan mengantarkan pesanan atau paketan usaha. Ternyata, itu menjadi komunikasi terakhir dengan ayahnya, setelah tak bertemu dan berpisah tempat tinggal, sejak 2014 lalu.

Baca juga: Kisah SM, Banting Setir Bikin Keset Hidupi 3 Anak hingga Sempat Diminta Cerai Mertua Setelah Suami Terjerat Terorisme

Terputusnya komunikasi saat itu juga menjadi tanda bahwa ayahnya telah ditangkap Densus 88 di kawasan Boyolali, Jawa Tengah.

"Selama perjalanan itu, hilang kontak. Enggak ada info sama sekali. Tiba-tiba setelah 24 jam itu, Jumatnya surat itu dari pos datang ke tempat kami. Hanya Babinsa dan perangkat desa yang tahu soal ini (kabar pengkapan)," tutur AK.

AK pun mengaku mendapatkan bantuan hukum untuk menindaklanjutu surat yang membuatnya bingung dan kelabakan itu.

"Waktu itu, istilahnya saya buta hukum. Jadi tidak tahu langkahnya gimana. Kami syok, mau ndak mau kita jalani karena sudah berkaitan dengan hukum," ungkapnya.

Dia juga sempat diminta mengambil motor yang digunakan ayahnya ketika ditangkap.

"Kemudian, saya dan keluarga dihubungkan ke Polda Jateng, untuk mengambil motor, yang kebetulan dibawa oleh bapak saya saat penangkapan," jelasnya.

Jadi buah bibir

Di tegah kebingungannya, AK mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari oknum perangat desa yang mengetahui kabar penangkapan ayahnya. Oknum tersebut menceritakan apa yang dialami ayahnya ke sejumlah orang di angkringan.

"Rumah saya tidak ada pengecekan dan penggeledahan. Karena semua penangkapan itu fokusnya di Temanggung. Cuman, agak mangkel (kesal), pihak perangkat desa di sini itu, ngomong di angkringan soal kasus bapak. Padahal tidak ada kaitannya dengan kami," jelasnya.

Akibat obrolan di angkringan itu, keluarganya menjadi buah bibir. Mulai dari penjual, pembeli hingga para tetangga di sekitar rumahnya pun membicarakan kasus ayahnya.

Baca juga: Ivan, Eks Napi Teroris Asal Sumedang, Sudah Diterima Masyarakat, Kini Mau Jualan Bubur Kacang

Ak pun meminta agar tetangga di sekitar rumahnya tidak langsung menerima informasi tersebut mentah-mentah. Keaktifan AK dan keluarganya di berbagai kegiatan desa membuatnya tetap diterima baik oleh masyarakat meski sempat menjadi buat bibir. 

"Alhamdulillah, kebetulan saya aktif di desa. Di lingkungan remaja dipercaya oleh warga. Dan ibu saya juga kebetulan tenaga medis, juga sering dimintai tolong. Jadinya, saya percaya kalau keluarga saya memberi kemanfaatan ke masyarakat, dan tidak ada kaitannya dengan kasus bapak. Jadinya ya hampir tidak ada masalah di lingkungan masyarakat. Responsyasangat diterima baik oleh masyarakat, karena tidak ada kaitannya," paparnya.

Meredam amarah

Selama kurun waktu hampir 1,5 tahun itu, ia juga bisa berkomunikasi dengan ayahnya, melalui fasilitas video call atau panggilan video dari dalam tahanan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com