Setiap melakukan panggilan video, adik AK yang masih berusia sekitar 16 tahun, selalu tak mau berkomunikasi dengan ayahnya. Dia mengatakan sang adik masih memiliki rasa kecewa dan amarah atas kejadian tersebut.
"Adik saya sempat tidak mau berkomunikasi dengan bapak. Saat video call bilang emoh (tidak mau) ngomong. Karena kasus itu, tanpa nyebut alasannya," jelasnya.
Baca juga: Cerita Mantan Napi Terorisme Ali Fauzi, Menangis Saat Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude
Hingga, akhirnya pada Senin (30/1/2023) menjadi pertemuan pertama adiknya dengan sang ayah. Saat itu adik dan ibunya berkunjung ke rumah tahanan Polda Metro Jaya, karena berbarengan dengan acara pernikahan keluarga di daerah tersebut.
Setelah proses hukum menimpa ayahnya, ia mendapatkan pendampingan dari pihak kepolisian. Mereka mendapatkan pendampingan psikologi dan hukum, dengan durasi satu hingga dua kali per bulan.
Menurut AK, pendampingan itu lah yang membuat adiknya mau bertemu dengan ayahnya.
"Tapi lama kelamaan akhirnya bisa menerima. Dan mau bertemu bapak, sekalian menemani ibu saya. Itu berkat, pendamping dan dibantu polisi juga, jadi bisa bertemu langsung," jelasnya.
Selama berkomunikasi melalui daring itu, AK mengatakan ayahnya menyesali perbuatannya dan melarangnya untuk mengikuti jejaknya.
"Setelah kejadian ini, bapak saya melarang saya ikuti jalannya. Dalam artian, memilah kegiatan keislaman pengajian harus hati-hati, memilih tempat mengaji menutut ilmu yang diikuti, " jelasnya.
Baca juga: Kata Keluarga soal Aktivitas Terduga Teroris Sleman: Kita Enggak Tahu di Kamar Ngelakuin Apa Saja
Saat ini, AK telah menyelesaikan pendidikan S1- Pendidikan Agama Islam. Dia juga mengajar di salah satu sekolah negeri di Kota Solo, Jawa Tengah. Kemudian, juga melanjutkan S2 dan berwirausaha dan menjadi pendamping ibadah umroh.
"Kabar terbaru, bapak kopen (terawat) disana. Allah beri jalan lain, untuk keluarga bertahan hingga saat ini, dari segi apapun itu mengalir deras. Jadi rasanya saat ini saya bersyukur bisa dititik ini," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.