Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Ini Upaya Pemerintah DIY Atasi Kemiskinan

Kompas.com - 24/01/2023, 13:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, Pemerintah DIY sudah memiliki berbagai macam program untuk mengatasi kemiskinan.

Salah satunya pada sektor perikanan, Pemerintah DIY telah memberikan berbagai program untuk membantu nelayan seperti mengembangkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan basis digital.

"Di perikanan intervensi pembinaan kepada para nelayan. Kedua, kita kembangkan TPI berbasis digital supaya penawar harga bisa dari luar daerah dan bersaing harganya, tidak dikuasai tengkulak," kata Aji, Selasa (24/1/2023).

Baca juga: DI Yogyakarta Termiskin di Pulau Jawa, DPRD DIY: Kantong Kemiskinan Kebanyakan Bukan di Daerah Wisata

Menurut Aji, dengan mengembangkan TPI berbasis digital dapat menghindarkan monopoli harga yang dilakukan oleh tengkulak, apalagi jika nelayan mengalami panen besar, tengkulak akan seenaknya memberikan harga.

"Kalau di TPI hanya dikuasai tengkulak maka harganya menjadi sangat rendah. Apalagi pas panen besar tengkulak lebih sakenane (sekenanya) untuk membayar. Maka kita bantu dengan pemasaran digital," jelas dia.

Lanjut Aji, Dinas Perikanan juga melaksanakan pengembangan diversifikasi maupun pemasarannya untuk pengembangan ikan tawar. Seperti pembuatan kolam, pertanian disiapkan hingga diberi bibit.

Selain mengembangkan area perikanan untuk mengatasi kemiskinan, Pemerintah DIY juga melakukan program padat karya, seperti pembangunan pada Penerangan Jalan Umum (PJU) seperti pembangunan talud.

"Memberikan pekerjaan untuk mereka bisa menjadi penghasilan," katanya.

Namun, sambung Aji, masyarakat Yogyakarta memiliki karakteristik yang berbeda dengan daerah lain karena penghasilan yang didapat dari program padat karya ini belum tentu dibelanjakan untuk konsumsi.

"Tapi penghasilan mereka belum tentu dikonsumsikan karena mereka yang ikut padat karya sudah dikasih makan. Tidak usah belanja makan, yang di rumah panenannya dimakan sendiri," ujarnya.

Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin Jateng Bertambah Jadi 3,86 Juta, Ganjar Siapkan Micro Targeting

Lanjut Aji, selain itu, Pemerintah DIY pernah memberikan bantuan berupa uang tunai kepada masyarakat miskin sebesar Rp 1 juta, namun dari uang yang diberikan kepada masyarakat miskin tidak semua dibelanjakan untuk konsumsi.

"DIY pernah membuat intervensi pada masyarakat. Tiap masyarakat miskin kita kasih Rp 1 juta. Tapi tidak ada perkembangan karena Rp 1 juta tidak dibelanjakan untuk permakanan dan non permakanan," kata dia.

Ia menambahkan uang yang didapat dari pemerintah tersebut lantas dibelikan seekor kambing oleh masyarakat miskin di DIY.

"Dibelikan kambing. Dibelikan kambing itu aset, aset tidak dihitung sama BPS. Itu katakter masyarakat," jelas dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com