Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bocah Kupang Juara Dunia Matematika, Sempat Gagal karena Listrik Mati dan Internet Lemot

Kompas.com - 22/01/2023, 10:58 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Nono, seorang anak SD asal Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi juara kompetisi matematika juara dunia.

Prestasi bocah bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay itu pun menjadi perbincangan di masyarakat, bahkan hingga viral di media sosial.

Perjuangan Nono meraih prestasi tingkat dunia itu sungguh berat dan penuh tantangan.

Bahkan, ia sempat gagal menjadi juara karena listrik mati dan jaringan di daerahnya lemot.

"Itu malam, Nono sibuk kerjakan soal, namun saat batas akhir pengumpulan, listrik padam dan jaringan juga tidak bagus. Maka nono sangat tegang dan langsung histeris," kata Nuyati, ibunda Nono, dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Nono Sempat Gagal Raih Juara 1 Lomba Matematika Dunia 2021 gara-gara Listrik Padam

Nuryati menceritakan kegagalan anaknya itu saat mengikuti kompetisi matematika International Abacus World Competition oleh Abacus Bain Gym pada tahun 2021.

Akhirnya, Nono hanya meraih juara ketiga.

Menurut Nuryati, Nono dipastikan bisa menyabet juara satu jika tidak mengalami kendala teknis listrik mati dan internet lemot.

Karena penasaran, pada tahun 2022, Nono kembali mengikut kompetisi serupa.

Kali ini, Nono berhasil meraih juara pertama mengalahkan ribuan peserta lainnya di seluruh dunia.

"Atas prestasi itu, Nono mendapatkan piala, sertifikat dan uang tunai sebesar 200 dolar USA," ujar Nuryati.

Kisah prestasi Nono ini pun viral setelah diunggah akun Instagram @undercover.id.

Akun ini mengunggah foto Nono saat membawa tropi juara.

"Siswa SD NTT Sabet Juara 1 Matematika, Kalahkan 7.000 Peserta se-Dunia," tulis @undervover.

Ratusan warganet pun turut mengucapkan selamat kepada Nono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com