KOMPAS.com - Nono, seorang anak SD asal Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, menjadi juara kompetisi matematika juara dunia.
Prestasi bocah bernama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay itu pun menjadi perbincangan di masyarakat, bahkan hingga viral di media sosial.
Perjuangan Nono meraih prestasi tingkat dunia itu sungguh berat dan penuh tantangan.
Bahkan, ia sempat gagal menjadi juara karena listrik mati dan jaringan di daerahnya lemot.
"Itu malam, Nono sibuk kerjakan soal, namun saat batas akhir pengumpulan, listrik padam dan jaringan juga tidak bagus. Maka nono sangat tegang dan langsung histeris," kata Nuyati, ibunda Nono, dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Nono Sempat Gagal Raih Juara 1 Lomba Matematika Dunia 2021 gara-gara Listrik Padam
Nuryati menceritakan kegagalan anaknya itu saat mengikuti kompetisi matematika International Abacus World Competition oleh Abacus Bain Gym pada tahun 2021.
Akhirnya, Nono hanya meraih juara ketiga.
Menurut Nuryati, Nono dipastikan bisa menyabet juara satu jika tidak mengalami kendala teknis listrik mati dan internet lemot.
Karena penasaran, pada tahun 2022, Nono kembali mengikut kompetisi serupa.
Kali ini, Nono berhasil meraih juara pertama mengalahkan ribuan peserta lainnya di seluruh dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.