AMBON, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Watuwey, Kecamatan Dawera Dawelor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, yang menjadi korban gempa bermagnitudo 7,5 pada Selasa (10/1/2023) sedang membutuhkan bantuan.
Ratusan warga tersebut saat ini masih memilih mengungsi di kawasan pegunungan Erola setelah gempa meluluhlantakkan perkempungan mereka.
Kepala Desa Watuwey, Erley Wardulianus mengakui saat ini seluruh warga desanya yang berjumlah lebih dari 400 jiwa masih mengungsi di kawasan pegunungan.
Baca juga: Warga Desa Watuwey yang Terdampak Gempa M 7,5 Maluku Masih Mengungsi di Hutan
Sejauh ini, kata Erley, belum ada bantuan apapun dari pemerintah untuk warga di desa tersebut yang saat ini masih mengungsi.
“Saat ini kami masih di lokasi pengungsian, belum ada (bantuan) masih dalam proses,” kata Erley saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: BMKG Tepis Isu Akan Ada Tsunami Besar di Maluku
Dia mengaku, saat ini warganya sedang membutuhkan bantuan berupa sembako, tenda, terpal, serta selimut.
“Kita sangat membutuhkan sembako, tenda, terpal dan juga selimut, itu yang paling penting,” katanya.
Desa Watuwey merupakan desa di Kecamatan Dawera Dawelor yang paling terdampak gempa. Menurut Erley, lebih dari 70 rumah warga di desa itu rusak akibat gempa. Selain rumah, tiga sekolah di desa tersebut dan gereja juga ikut mengalami kerusakan.
Sebelumnya, BPBD Maluku Barat Daya melaporkan jumlah rumah warga di Desa Watuwey yang rusak hanya berjumlah 30 rumah.
“Tadi setelah kita turun dan cek ternyata banyak sekali rumah yang rusak, baik rusak berat maupun ringan, termasuk tiga sekolah, dan gereja juga rusak ringan. Jadi kita lihat dari luar itu biasa-biasa tapi saat masuk ternyata rusak,” ungkapnya.