Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Disebut Kader "Preman" oleh Megawati, FX Rudy: Memang Iya, tapi Saya Ndak Pernah Merugikan Orang Lain

Kompas.com - 11/01/2023, 12:17 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Nama Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo selalu disebut Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam setiap forum pertemuan.

Bahkan, Presiden Ke-5 RI ini sampai menganggap mantan Wali Kota Solo sebagai kader "preman" lantaran suka berantem.

Hal ini disampaikan Megawati dalam pidatonya peringatan HUT ke-50 PDI-P di Jakarta International Expo atau JIExpo di Kemayoran, Jakarta, pada Selasa (10/1/2023).

Anggapan ini tak lepas dari konsistensi dan militansi Rudy mulai dari masuk sebagai kader PDI-P (sebelumnya PDI) hingga sekarang selalu menjadi yang terdepan membela ketua umum dan partainya.

Baca juga: Saat Megawati Sapa FX Rudy di HUT Ke-50 PDI-P: Dulu Dia Itu Preman Lho

"Jadi itu berangkat dari saya mendampingi beliau mulai 86 sampai titik darah penghabisan. Selama ibu (Megawati Soekarnoputri) menjadi ketua umum, saya tetap konsisten. Jadi saya kader yang mempunyai prinsip, sikap dan komitmen," kata Rudy ditemui di kediaman Pucangsawit, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu (11/1/2023).

Rudy merupakan kader yang selalu menginginkan putri Bung Karno sebagai ketua umum tunggal dalam memimpin partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut.

"Beliau itu tahu persis, setiap kali pergerakan beliau, karena orang berani dan sebagainya. Itu kan dianggap preman, kalau ibu itu. Pokoknya suka berantem itu preman," kata dia.

"Sehingga pada kongres pertama PDI-P tanggal 8 sampai 10 Oktober 1998 itu memang saya di sana memang. Ya pokoknya Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri formatur tunggal," sambung dia.

Tak hanya itu. Rudy juga selalu menjadi orang pertama yang membela Megawati jika ada orang yang ingin menjatuhkan namanya.

"Di sana kalau ada yang recokin (bikin masalah) Ibu, saya yang ngadepin dan sebagainya. Diajak berantem gitu aja tinggal berani atau tidak gitu," ungkapnya.

"Yang jelas ikut PDI segi lima sampai PDI-P itu ketertindasan ini kan belum berakhir, masih terus. Untuk itu, kalau Ibu Mega selalu menyampaikan saya, beliau selalu memgingat peristiwa perjalanan sampai dengan hari ini, itu saya dianggap orang yang suka berantem. Memang iya, tapi saya ndak pernah melakukan hal yang merugikan orang lain," tambah dia.

Meski dianggap sebagai kader "preman", Rudy menegaskan dirinya taat dan patuh dengan perintah Ketua Umum Megawati.

"Ibaratnya sudah saya sampaikan kepada ibu. Ibaratnya kepala saya diminta untuk kepentingan PDI-P maupun masyarakat saya serahkan kok untuk ibu. Ibaratnya saya disuruh masuk sumur yang dalam dan beracun sekalipun kalau untuk kepentingan PDI-P saya lakukan. Namun, saya tidak asal masuk sumur saja toh? Tapi saya dengan cara-cara supaya bisa ngambil di dalam sumur ada hasilnya dan bermanfaat," kata Rudy.

Baca juga: Tak Bahas Reshuffle Saat Bertemu Jokowi di Jakarta, FX Rudy: Kangen-kangenan Tok

Rudy juga menilai namanya selalu disebut Megawati karena dirinya dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah.

"Mungkin pola hidup saya, rumah saya dan sebagainya mungkin. Yo men (biarin) preman, ketika mendapat anugerah dari Tuhan bisa mengabdi, melayani masyarakat di pemerintahan saya tidak pernah melakukan jual beli jabatan, kira-kira begitu. Korupsi apalagi. Minta pekerjaan tidak sama sekali. Saya apa adanya kalau sama beliau," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com