Pesan Narkoba dan Dikirim ke "Homestay", WN AS di Bali Ditangkap

BULELENG, KOMPAS.com - Seorang warga negara (WN) Amerika Serikat (AS) bernama David Bertrand Powers (42), ditangkap polisi karena diduga memesan paket narkoba jenis Psilosin dan Demeretiltriptamina.

Dua paket narkoba dari Amerika tersebut dikirimkan lewat jasa kurir ke sebuah homestay di Banjar Dinas Desa, Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, pada 31 Oktober 2022 lalu.

"Setelah kami selidiki rupanya paket terebut berisikan 151 butir pil positif mengandung psilosin, serta 339,84 gram mengandung demeretiltriptamina," kata Kapolres Buleleng, AKBP I Made Dhanuardana, Kamis (29/12/2022) di Buleleng.

Baca juga: Heather Lois, WN AS yang Bunuh Ibunya Diusulkan Masuk Daftar Cekal Seumur Hidup

Dhanuardana menjelaskan, awalnya anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Buleleng menerima informasi ada dua paket misterius yang dikirimkan oleh seorang kurir ke homestay itu. Setelah dicek, paket tersebut ternyata berisikan narkoba.

Pihaknya lalu menggali keterangan seluruh pegawai di homestay. Hingga akhirnya salah satu pegawai mengaku sempat dimintai alamat oleh pelaku yang sempat menginap di homestay tersebut.

"Jadi pelaku sempat menginap di homestay Desa Sekumpul beberapa bulan yang lalu. Kemudian dia pindah ke luar Buleleng," ujarnya.

"Nah saat pindah itu, pelaku berinisiatif menggunakan alamat homestay yang ada di Desa Sekumpul itu sebagai lokasi pengiriman paket narkoba yang dipesannya dari Amerika karena homestay itu dirasa aman, tidak ada pemeriksaan," terangnya.

David lalu ditangkap polisi saat hendak mengambil paket tersebut. Kepada polisi, David mengaku barang haram sebanyak itu rencananya digunakan sendiri.

Namun polisi menyebut masih akan mendalami kasus tersebut, untuk memastikan apakah benar narkotika tersebut akan digunakan sendiri oleh tersangka atau akan diedarkan.

Baca juga: Terima Kiriman Ganja Cair dari Thailand, WN AS Ditangkap di Bali

Menurut Dhanuardana, psilosin dan demeretiltriptamina merupakan narkotika jenis baru yang masuk ke Buleleng.

Ia menekankan, harus ada kerja sama banyak pihak untuk mencegah masuknya narkoba ke daerah. 

"Jadi untuk mengantisipasi narkoba ini, harus ada kerja sama antar berbagai pihak. Bea Cukai harus ada pengetatan lagi, jangan sampai barang seperti ini mudah masuk ke Indonesia," katanya.

David pun disangkakan Pasal 111 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Ia terancam hukuman penjara paling lama 12 tahun.