Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karimunjawa Lumpuh akibat Dikepung Cuaca Ekstrem, BBM Kosong dan Harga Cabai Tembus Rp 200 Ribu Per Kg

Kompas.com - 28/12/2022, 13:25 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Cuaca buruk di Karimunjawa tidak hanya berdampak bagi para wisawatan saja. Kondisi warga Karimunjawa saat ini pun tidaklah mudah. 

Diketahui, sebelumnya ratusan wisatawan terjebak di Karimunjawa selama beberapa hari akibat cuaca buruk.

Petinggi Karimunjawa Arif Rahman mengatakan permasalahan saat ini yang dihadapi warga kepulauan Karimunjawa yakni kosongnya stok BBM. Tidak hanya itu, kebutuhan pokok, seperti sayuran telah menipis.

Kelangkaan ini terjadi berangsur-angsur sejak akhir pekan lalu. Lain halnya dengan elpiji dan listrik yang masih terpantau kondusif.

"Aktivitas susah, terutama anak-anak yang jauh dari sekolahan. Orangtua kelimpungan mengantar anak sekolah. Pekerja boro, tukang batu, tukang kayu juga tak bisa kerja. Jadi lumpuh akibat tidak ada BBM. Harga cabai bahkan Rp 200 ribu per kilogram. Itu pun kalau ada yang jual," terang Arif.

Baca juga: 4 Hari Terjabak di Karimunjawa, Susini dan Keluarga Besarnya Menanti Jemputan Kapal Setiap Hari

Persoalan lainnya, saat ini masih ada sekitar 135 warga kepulauan Karimunjawa yang tertahan di Jepara. 135 orang itu belum bisa pulang ke kampung halamannya karena tidak ada kapal penyeberangan yang beroperasi di Jepara.

Rencananya, dari hasil koordinasi, mereka akan dipulangkan dengan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Jumat (30/12/2022).

"Ada 135 warga kami yang tertahan di Jepara beberapa hari ini, mereka sebelumnya berobat, sambang saudara, berbelanja dan aktivitas lainnya. Rata-rata nelayan dan kini menumpang di rumah saudara dan sebagainya. Mohon warga kami juga diperhatikan," pungkas Arif.

Arif berharap pemerintah memerhatikan keberlangsungan nasib warga kepulauan Karimunjawa akibat dampak buruk cuaca ekstrem. Jumlah total penduduk Desa Karimunjawa yakni 5.310 jiwa atau 1.661 jumlah Kepala Keluarga (KK).

"Belum lagi keluhan yang sama di beberapa desa lainnya," kata Arif.

Hingga Rabu ini, jelas Arif, lalu lintas penyeberangan ke Karimunjawa dan sebaliknya dinyatakan belum normal oleh otoritas keselamatan pelayaran setempat.

Penyeberangan Jepara-Karimunjawa PP yang dilayani oleh Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Siginjai maupun Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari untuk sementara tidak beroperasi karena cuaca buruk dan gelombang tinggi.

"Dimohon sangat kepada Pemkab atau Pemprov lebih memperhatikan lagi Karimunjawa," kata Arif.

Sementara itu Camat Karimunjawa Muslikin mengamini pasokan BBM di wilayahnya telah habis. Termasuk juga cadangan sayuran yang telah berkurang signifikan.

"Pagi ini kapal nelayan sudah ada yang berangkat mencari pasokan kebutuhan pokok. Semoga saja cuaca segera kembali normal," ungkap Muslikin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah Belasan Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah Belasan Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Siswa SMA Tewas Tenggelam di Kolam Renang Wisata TTU, Sempat Minta Direkam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com