Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Terjebak di Karimunjawa, Susini dan Keluarga Besarnya Menanti Jemputan Kapal Setiap Hari

Kompas.com - 28/12/2022, 13:01 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Usai terjebak di Pulau Karimunjawa selama empat hari, Susini (62) dan rombongannya akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, warga Solo itu akhirnya bisa keluar dari Karimunjawa setelah dijemput KM Kelimutu.

Susini tiba Pelabuhan Tanjung Emas pada Rabu (28/12/2022) pagi. Ia tak menyangka pengalaman pertamanya ke Karimunjawa justru terjebak cuaca buruk.

Dia mengataan selama dua hari terakhir, hujan lebat mengguyur Karimunjawa. Kondiri  ini membuatnya tak bisa beraktivitas.

“Tiap hari ada info jam 3 itu kapal enggak bisa berangkat. Ini terus sampai kapan terus begitu. Terus hari Minggu ada info kalau Selasa bisa diangkut kapal Pelni. Alhamdulillah sudah tenang dan sampai,” ungkapnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Kisah Turis Portugal dan Austria yang Terjebak di Karimunjawa, Tak Bisa Berkeliling Pulau karena Stok BBM Kosong

Semula rombongan keluarga besarnya yang mencapai puluhan orang. Namun, 12 di antaranya harus pulang terlebih dahulu dengan menyewa pesawat pribadi karena urusan mendesak.

“12 udah pulang duluan pakai carter pesawat. Ini tinggal 28 orang dewasa dan anak-anak 5 orang. Dari solo, Jakarta, tegal, semua berlibur ke Karimunjawa. Ini dijemput,” lanjutnya.

Meski begitu, ia bersyukur sempat menikmati wisata selama dua hari pertama di sana sebelum cuaca memburuk pada Jumat (23/12/2022).

“Waktu itu snorkelingnya masih bisa, penangkaran hiu masih bisa. Jumatnya itu sudah enggak bisa semuanya. Kalau hujan ya jalan-jalan sekitar hotel aja. Kebetulan hotelnya deket pantai. Ada kolam renangnya untuk anak-anak,” jelasnya.

Sementara itu, Imam Misbah (28), warga Jepara yang berlibur ke Karimunjawa juga tertahan selama 4 hari. Semestinya ia dapat pulang Minggu (25/12/2022).

“Kemarin pas selasa cuacanya masih bagus, tiba-tiba Jumat puncak-puncaknya angin. Jadi kapal enggak bisa nyebrang,” ucap Imam.

Meski demikian, ia tak khawatir tak bisa pulang. Menurutnya pemerintah telah memfasilitasi wisatawan yang tertahan dengan cukup baik. Termasuk memberi wisma gratis bagi mereka yang kehabisan sewa penginapan.

“Terus warga lokal yang mau pulang atau mobilnya tertinggal di Pelabuhan Jepara, sekarang ada penjemputan katanya,” imbuh Imam.

Pemuda itu masih memiliki uang saku, tapi sulit dalam mobilitas pekerjaan. Hal ini lantaran sinyal di pulau-pulai kecil seperti Parang, Nyamuk, Genting, atau Kemujen itu kurang bagus.

“Rencana pulang ke Jepara, baru berangkat tugas ke Jayapura,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com