Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Speedboat" Tenggelam Dihantam Gelombang di Maluku Tengah, 2 Penumpang Tewas

Kompas.com - 17/12/2022, 10:04 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebuah speedboat yang mengangkut lima orang penumpang dilaporkan tenggelam di perairan laut Pulau Haruku, Maluku Tengah.

Speedboat dengan nama lambung Borahai ini tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi tepat di depan desa Aboru, kecamatan Pulau Haruku pada Jumat (16/12/2022) petang.

Dalam insiden kecelakaan itu, dua orang penumpang dilaporkan meninggal dunia dan satu penumpang lainnya mengalami kritis dan harus dilarikan ke RSUD Saparua untuk menjalani perawatan medis.

Baca juga: Kapal Pemancing Terbalik di Perairan Kaltim, Satu Orang Hilang Tenggelam

Kepala Seksi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ipda Moyo Utomo mengatakan speedboat nahas tersebut bertolak dari Pelabuhan Tulehu di kecamatan Salahutu dengan tujuan desa Haria kecamatan Saparua Jumat sore (16/12/2022) sekitar Pukul 16.00 WIT.

Namun dalam perjalanan, speedboat yang dikemudikan Yakobus Souhoka tersebut diterpa cuaca buruk dan gelombang tinggi hingga akhirnya tenggelam di depan desa Aboru.

Speedboat tenggelam karena dihantam gelombang tinggi tepat di depan desa Aboru,” kata Moyo kepada Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Moyo mengakui dua orang penumpang yakni Mada Sehertian dan Ata Wattimury meninggal dalam kecelakaan laut tersebut.

Sedangkan satu penumpang asal desa Sirisori Salam harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami kritis.

“Jadi dua orang penumpang meninggal dunia, dua selamat, termasuk pengemudi speedboat dan satu penumpang dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.

Moyo Utomo menjelaskan, dari keterangan sejumlah saksi dan korban selamat, saat kejadian itu cuaca laut sangat buruk. Angin kencang dan gelombang tinggi tak henti menerpa peraiaran laut Pulau Haruku.

Baca juga: Cari Kerang di Sungai Kalimireng, Bocah 13 Tahun di Gresik Hilang Setelah Tenggelam

Menurutnya, dari keterangan yang diperoleh, para penumpang baru berhasil ditolong setelah 30 menit lamanya terombang-ambing di laut tersebut.

“Para korban ditolong oleh warga desa Aboru dan sebuah bodi trans dari Nusalaut yang saat itu melintas di lokasi kejadian,” katanya.

Saat ini kedua korban meninggal dunia telah diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com