Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan Seksual di Jateng Meningkat 2 Kali Lipat Setelah Pengesahan UU TPKS

Kompas.com - 08/12/2022, 17:34 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang mencatat kasus kekerasan seksual yang ditangani pada 2022 ini meningkat cukup tinggi setelah pengesahan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada April lalu.

Advokat LBH Semarang, Ignatius Radit menyampaikan, meski belum dirilis secara resmi, kasus yang didampingi sepanjang 2022 ini mencapai 40 kasus, hampir dua kali lipat dibanding 2021 yang hanya 22 kasus.

“Yang kita dampingi sejauh ini ada sekitar 40 kasus, hampir 2 kali lipatnya 2021, itu baru yang kita dampingi ya, belum pengaduan lain yang ramai di media massa,” ujar Radit kepada Kompas.com, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Menteri PPPA: Kasus Kekerasan Seksual Jadi Fenomena Gunung Es, Harus Berani Lapor

Belum lagi kasus kekerasan yang ditangani lembaga hukum lain. Pasalnya LRC-KJHAM yang menaruh perhatian pada isu perempuan, pada tahun lalu disebut menangani 80 kasus lebih di lingkup yang sama dengan pihaknya, Jawa Tengah.

“Salah satu indikator yang menyebabkan tingginya kasus yang ditangani ini karena pengesahan uu tpks ya. karena setelah uu tpks disahkan memberikan angin segar bagi masyarakat untuk melakukan pengaduan,” ujar

Bila sebelumnya para penyintas kekerasan seksual enggan melapor saat mengalami kekerasan, kini mereka lebih terbuka dan berani mencari keadilan lantaran ada paying hukum pasti yang melindunginya.

“Akhirnya masyarakat jauh lebih berani untuk mengadu dan berani untuk melawan,” imbuhnya.

Sementara itu, ia menyebutkan kasus yang mendominasi pada 2022 ini merupakan Kekerasan Berbasis Gender Online (KGBO).

“Misalnya orang yang memiliki relasi pacaran, dan pernah melakukan kontak video call sex dan sebagainya, kemudian karena putus, yang bersangkutan mengancam untuk menyebarkan rekaman atau revenge porn,” jelasnya.

Selain itu para korban yang mayoritas kaum perempuan diancam dan diperas secara materi dengan rekaman tersebut.

Pihaknya mengatakan pelaku kerap merekam aktivitas seksual tanpa izin pasangannya sekalipun hubungan itu dilakukan dengan konsen.

“Ketika berhubungan seksual mungkin konsent dilakukan, tapi kemudian tanpa izin direkam. Ini jadi bahan untuk menindas dan merampas hak perempuan,” pungkasnya.

Baca juga: Nestapa Ganda Perempuan Difabel Korban Kekerasan Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com