Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Polisi Tewas Dikeroyok dengan Sadis di Kampung Narkoba Palangkaraya, 8 Ditangkap

Kompas.com - 07/12/2022, 05:00 WIB
Kurnia Tarigan,
Khairina

Tim Redaksi

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Seorang anggota polisi yang bertugas di Biddokkes Polda Kalimantan Tengah, tewas dikeroyok belasan orang, Jumat (2/12/2022) lalu.

Dia dikeroyok setelah menerima sabu dan sejumlah uang di Kampung Ponton, yang lebih dikenal dengan Kampung Narkoba, Palangkaraya

Peristiwa pengeroyokan terhadap Aipda Andre Wibisono menggemparkan seluruh jajaran Kepolisian Polda Kalimantan Tengah.

Baca juga: 2 Polisi Tewas dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang

Kapolresta Palangkaraya menerangkan bahwa korban yang merupakan anggota Polri yang bertugas di Biddokkes Polda Kalimantan Tengah meninggal dunia setelah dikeroyok secara sadis oleh belasan orang di Kampung Narkoba.

"Dari keterangan para pelaku dan saksi, delapan orang pelaku yang sudah kita amankan, ditambah dari saksi yang ada, sudah didapatkan kronologis awal," kata Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa kepada Kompas.com saat memberikan keterangan pers di Polresta Palangkaraya.

Kronologi pengeroyokan

Keterangan diperoleh dari delapan pelaku yang sudah berhasil diamankan, serta dua pelaku  penyalahgunaan narkoba yang turut diamankan dalam  pemeriksaan yang sudah dilakukan jajaran Polresta Palangkaraya.

Pada Jumat (2/12/2022) Aipda Andre Wibisono datang ke Kampung Ponton untuk meminta sejumlah uang dan sabu.

Baca juga: Buronan Narkoba Banda Aceh Ditembak Polisi, Tewas di Perjalanan ke RS

Dari tempat itu, korban mendapatkan sejumlah uang dan sabu sebanyak 0.5 gram. Namun tidak jelas apa penyebabnya, korban marah di lokasi awal saat menerima sejumlah uang dan sabu.

Korban terus berjalan dari lokasi awal menuju lokasi kedua sambil terus marah, sehingga terjadi perang mulut antara korban dengan sekelompok orang yang berada diokasi.

Saat korban tiba di lokasi kedua masih terus marah, hingga akhirnya salah satu pelaku menghampiri korban. Akibatnya perkelaianpun tidak terhindari.

Melihat ada perkelahian, belasan orang yang berada di situ, lantas membantu temannya berkelahi melawan anggota polisi tersebut.

Sehingga akhirnya Aipda Andre tersebut terpojok dan masuk kedalam rawa berair.

Tidak berhenti di situ, pelaku justru terus mengejar korban yang sudah berada di rawa berair, memukul korban menggunakan kayu dan palu. Bahkan, salah satu pelaku menembak korban menggunakan senjata jenis air soft gun sebanyak lima kali hingga mengenai bagian kepala korban.

Setelah itu para pelaku meninggalkan korban sudah tidak berdaya di dalam rawa berair.

Korban lantas dibantu oleh warga setempat, untuk segera dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban sudah tidak bisa diselamatkan saat perjalanan menuju Rumah sakit Bhayangkara Palangkaraya.

Halaman:


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com