Menurut hasil pemeriksaan di RS Bhayangkara Palangkaraya, korban meninggal dunia saat akan dibawa ke RS dengan luka serius di bagian kepala akibat pukulan benda tumpul berupa kayu, palu serta luka bekas tembakan senjata jenis air soft gun pada bagian leher dan telinga korban.
"Hasil visum dan otopsi, ada dua proyektil yag bersarang pada bagian leher dan telinga kanan, serta pukulan di bagian belakang kepala sebelah kanan, menjadi penyebab korban meninggal dunia", tambah Budi.
Kampung Ponton merupakan suatu permukiman di Kelurahan Pahandut, Kota Palangkaraya.
Nama Kampung Ponton selama ini kerap dikenal sebagai kampung narkoba, salah satu wilayah dengan peredaran narkotika jenis sabu tertinggi di Kota Palangkaraya.
Namun tidak semua orang bisa masuk. Untuk mencapai titik wilayah sarang peredaran sabu di Kampung Ponton, selain akses yang cukup sempit, hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
Terdapat beberapa lokasi titik yang dijadikan sebagai pos pantau yang dilengkapi dengan orang yang bertugas sebagai penjaga, sehingga bisa memantau siapa saja yang memasuki wilayah tersebut.
Selain pos pantau, wilayah titik kampung narkoba juga dilengkapi loket untuk membeli sabu, disertai dengan tulisan tarif harga dari setiap paketnya. Selain itu juga disediakan tempat untuk mengkonsumsi sabu didalam wilayah tersebut.
Walau demikian, petugas dari jajaran kepolisian dan Badan Narkotika Provinsi Kalimantan Tengah tetap bisa menerobos masuk, menghancurkan semua fasilitas pendukung peredaran serta penggunaan narkoba di wilayah itu.
Bahkan beberapa kali pos penjagaan dibakar oleh petugas kepolisian, namun aktivitas peredaran narkoba di wilayah tersebut seakan tidak pernah punah.
"Bahwa daerah Ponton tersebut sedang dijadikan proyek oleh BNNP, sebagai Kampung Bersinar (bersih narkoba)", tambah Budi.
Selain itu, jajaran Polda Kalimantan Tengah telah menggelar rapat koordinasi bekerja sama dengan seluruh jajaran instansi, agar dapat mengubah wajah Kampung Ponton menjadi bersih dari narkoba.
Namun, akan dilakukan secara bertahap, yang diawali dengan patroli bersama secara rutin serta melakukan perubahan pola pikir warga setempatuntuk mencari mata pencaharian yang lain, selain harus mejadi budak narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.