Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa di Bima Ditemukan Meninggal di Asrama, Sempat Mengeluh Pegal

Kompas.com - 29/11/2022, 09:48 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Mahasiswa semester 1 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Arif Fadilah (27), ditemukan meninggal dunia di kamar asrama Al Ittihad, Kelurahan Monggonao, Kota Bima, Senin (28/11/2022) malam.

Warga Desa Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, itu ditemukan pertama kali oleh salah seorang penghuni asrama sekitar pukul 19.30 Wita.

Arif Fadilah saat itu sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan cairan darah.

Baca juga: Pria di Bima Perkosa Anak Tiri, Pelaku Nyaris Dihakimi Warga

"Benar, tadi malam ada penemuan mayat mahasiswa di salah satu kamar asrama, kondisinya sudah kaku," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Bima Kota, Iptu Jufrin saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2022).

Mendapat laporan adanya penemuan mayat mahasiswa ini, Tim Inafis Satreskrim Polres Bima Kota langsung turun melakukan olah TKP serta mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Baca juga: Dokter di Bima Demo Tolak RUU Omnibus Law Kesehatan

Berdasarkan keterangan sejumlah penghuni asrama, Arif Fadilah sempat mengeluh pegal disekujur tubuhnya hingga meminta dipijit.

Setelah dipijit penghuni asrama bernama Ririn Haryanto, ia meminta diri untuk istirahat duluan di kamarnya, sementara rekannya lanjut menanak nasi untuk makan malam.

Pada pukul 19.30 Wita, lanjut Jufrin, rekan korban bernama Ismail memanggil dan masuk ke kamarnya untuk meminjam sepeda motor.

Karena tidak memberi jawaban, Ismail lantas berusaha membangunkan Arif Fadilah dengan membalik tubuhnya yang saat itu dalam posisi tengkurap.

"Namun korban saat itu tidak bergerak, setelah dicek nadinya ternyata sudah meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan darah," jelasnya.

Setelah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, pihak keluarga almarhum datang untuk menjemput mayat anaknya.

Mereka menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi.

"Keluarga menerima dengan kepergian anaknya dan membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi," kata Jufrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com