SEMARANG, KOMPAS.com - Menyongsong industrialisasi, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya peningkatan kualitas guru untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) kompeten.
Sehingga tidak ada lagi pembicaraan negatif tentang keberadaan tenaga kerja asing yang disebabkan SDM lokal tak mampu bersaing.
“Jangan sampai nanti orang banyak protes kenapa banyak tenaga kerja asing, karena kita tidak menyiapkan,” kata Ganjar usai memimpin upacara Peringatan Hari Guru di Museum Ranggawarsita, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Gaji Guru Honorer di Gunungkidul di Bawah UMK, Ada yang Dibayar Rp 300 Ribu Per Bulan
Dalam hal ini, peran sekolah vokasi penting meningkatkan kompetensi SDM. Maka dari itu, Ganjar mendorong sekolah vokasi untuk berkolaborasi dengan industri.
Salah satunya dengan mencocokkan kurikulum SMK dengan kebutuhan dunia industri. Kemudian membiasakan para siswa di sekolah vokasi dengan mesin-mesin baru agar mudah beradaptasi dan terserap setelah lulus.
“Umpama Batang, kita akan punya pabrik baterai kendaraan, terus kemudian pabrik kaca besar. Siapa yang bisa mengisi kalau kemudian kita tidak menyiapkan,” tegasnya.
Menyiapkan hal itu, Ganjar meluncurkan tiga aplikasi. Pertama, aplikasi Sistem Informasi dan Data Kebekerjaan SMK (Sidak SMK) yang ditujukan bagi para siswa dan lulusan SMK serta dunia usaha dengan harapan memudahkan mix and match serapan tenaga kerja.
Lalu Digitalisasi Penilaian Angka Kredit Guru (Si Pungker Merak) untuk memudahkan para guru dalam mewujudkan peningkatan karir.
Selanjutnya Dokumen Usulan Perencanaan Layanan Pendidikan dan Kebudayaan (Duren Pulen) yang dibuat untuk pengendalian perencanaan pendidikan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng.
“Ini kita launching sistem-sistem yang bisa membantu guru lebih termotivasi, lebih berprestasi dan lebih gampang dalam pelayanan,” kata Ganjar.
Diharapkan dengan aplikasi tersebut, semua lini di sektor pendidikan bisa terintegrasi dan berhasil menciptakan SDM yang unggul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.