Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Terjual, 8 Lahan Milik Terpidana Korupsi di Lampung Jadi Tempat Penyimpanan Barang Bukti

Kompas.com - 07/11/2022, 16:29 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Sebanyak delapan lahan milik terpidana kasus korupsi Sugiarto Wiharjo alias Alay dijadikan lokasi penyimpanan barang bukti Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung.

Lahan hasil korupsi APBD Kabupaten Lampung Timur tahun 2008 - 2009 itu tak kunjung terjual meski kejaksaan telah berulangkali mengadakan lelang.

Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Lampung I Made Agus Putra mengatakan status penggunaan delapan lahan itu telah diserahterimakan dari Pusat Pemulihan Aset (PPA) Kejaksaan Agung (Kejagung) kepada Kejati Lampung pada Senin (7/11/2022).

Baca juga: Bea Cukai Atambua Musnahkan Barang Sitaan di Perbatasan RI-Timor Leste, dari Minyak Tanah sampai Baju Bekas

Menurut Made Agus, penetapan ini berlandaskan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep 02/KM.6/WKN.05/2022 tanggal 15 Februari 2022 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Barang Rampasan Negara Pada Kejaksaan Republik Indonesia.

"Total ada delapan lahan yang berada di Lampung Selatan dan Kota Metro," kata Made Agus dalam keterangan tertulis, Senin siang.

Made Agus menjabarkan, dari delapan lahan itu enam lahan berada di Desa Candimas, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Total enam lahan ini mencapai 56.358 meter persegi dengan nilai aset Rp4,7 miliar.

"Enam lahan di Kecamatan Natar akan digunakan sebagai tempat penyimpanan barang bukti, lapangan tembak dan rumah tahanan kejaksaan," kata Made Agus.

Baca juga: Kasus Dugaan Kepala Rupbasan Makassar Jual Barang Sitaan Masih Diselidiki Kemenkumham Sulsel

Sedangkan dua lahan lain yakni berada di Jalan Sultan Sahrir, Kelurahan Tejo Agung, Kota Metro seluas total 4.774 meter persegi.

"Nilai aset lahan ini mencapai Rp 4,7 miliar dan akan digunakan sebagai gedung barang bukti Kejaksaan Negeri Kota Metro," kata Made Agus.

Diketahui, Alay divonis selama 18 tahun penjara oleh Mahkamah Agung sebagaimana dalam putusan Mahkamah Agung No. 501 K/Pid.us/2014.

Pada putusan itu, Alay disebutkan divonis selama 18 tahun penjara dan denda sebesar Rp500 juta subsider enam bulan kurungan, serta pidana tambahan berupa uang pengganti sebesar Rp106,8 miliar terkait kasus korupsi APBD Lampung Timur senilai Rp108 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com