Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Program BPBL, 1.904 Keluarga Miskin di Maluku Kini Bisa Nikmati Listrik

Kompas.com - 03/11/2022, 17:57 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Krisiandi

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 1.904 rumah tangga tidak mampu di kabupaten provinsi Maluku.

Pengresmian program BPBL ini dilakukan Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar di Desa Siwalima, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Rabu (2/11/2022).

“Dari target 80.000 rumah tangga se-Indonesia, Kementerian ESDM telah merencanakan sebanyak 1.904 rumah tangga di Maluku, dimana 538 rumah tangga calon penerima BPBL berada di Kabupaten Kepulauan Aru,” ujar Wanhar dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Soal Gibran Hapus Anggaran Pengadaan Mobil Listrik, Pengamat: Boleh, Asalkan Ada Alasan Pendukung

Wanhar mengatakan, selain meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.

Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi  tergantung penyediaan listrik dari tetangga.

Seperti diketahui, program BPBL merupakan sinergi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan DPR RI sebagai upaya meningkatkan rasio elektrifikasi.

Kementerian ESDM menugaskan PLN untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL Tahun Anggaran 2022 dengan target 80.000 sambungan diseluruh Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR Mercy Chriesty Barends mengatakan masalah kelistrikan di Kepulauan Aru harus diselesaikan dengan tuntas. Penuntasan masalah kelistrikan di Pulau Aru juga untuk meningkatkan elektrifikasi se-Indonesia.

Komisi VII bersama dengan ESDM dan PLN dusebutnya berkomitmen menangani listrik se-Maluku.

“Mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bisa mempercepat kelistrikan, kita tidak ingin masyarakat kita tertinggal dalam kegelapan. Jadi bagi semua pemangku kepentingan, dengan program BPBL ini kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan listrik ada maka masyarakat kecil bisa mengembangkan ekonomi produktif, home industry karena listrik sudah menyala," jelas Mercy.

Sementara Bupati Kepulauan Aru Johan Gonga menjelaskan bahwa kelistrikan atau penerangan merupakan masalah yang belum teratasi secara penuh di wilayah Kepulauan Aru.

“Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah pun merencanakan dan membuat berbagai program, untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya melalui Kementerian ESDM yaitu melalui program BPBL kepada warga miskin, dan ini juga merupakan prakarsa dari Ibu Mercy,” jelas Johan.

Executive Vice President Operasi Distribusi Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero) Indradi Setiawan mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Komisi VII yang telah memberikan penugasan kepada PLN untuk melaksanakan program BPBL.

"Kami ucapkan selamat, mudah-mudahan program ini banyak memberikan manfaat, memberikan keberkahan, serta dapat dimanfaatkan dengan baik. Kiranya dengan program BPBL ini juga dapat membantu mengembangkan pendidikan keluarga maupun ekonomi keluarga," ungkap Indradi.

Tiga warga penerima BPBL di Kepulauan Aru yakni Elisabeth Karatem (33), Sepnat Siarukin (39), dan Yakop Siarukin (44) mengaku senang mendapatkan bantuan instalasi listrik gratis ini.

Baca juga: Teka-teki Kematian Istri Polisi di Maluku, Pernah Dianiaya Bawahan Sang Suami yang Menjalin Hubungan dengan Korban

“Beta (saya-red) merasa senang, lewat bantuan pemerintah lampu bisa menyala," ujar Elisabeth, Ibu anak empat yang sebelumnya memperoleh listrik dari menyalur dari tetangganya.

Sepnat yang bekerja sebagai buruh bagasi pelabuhan yang juga menyalur listrik dari rumah tetangganya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan Bu Mercy. "Beta merasa senang, selama ini beta tidak dapat listrik, terima kasih sudah bantu kita sebagai masyarakat kecil," ujar Sepnat.

Yakop juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan PLN atas bantuan yang diberikan. "Saya senang sekali, lampu sudah menyala, karena selama ini saya memakai pelita," kata Yakop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com