Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Lhokseumawe Tipu Ibu Rumah Tangga Rp 2,7 Miliar Ditangkap, Modus Investasi Bisnis Sawit

Kompas.com - 02/11/2022, 17:36 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Pria berinisial F (53) ditangkap Polres Lhokseumawe, Aceh karena menipu ibu rumah tangga sebesar Rp 2,7 miliar.

Korban EI (56) warga Desa Lancang Garam, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhoseumawe tertipu dengan iming-iming keuntungan besar dari investasi bisnis kelapa sawit.

Korban tergiur dengan ucapan pelaku akan memberikan keuntungan besar, hingga beberapa kali memberi uang kepada pelaku.

“Benar kasus ini sedang didalami kasusnya, apakah pelaku ada kaitan dengan pelaku lainnya untuk menipu korban,” kata Kapolres Lhokseumawe AKBP Henkis Ismanto, Selasa (1/11/2022) dilansir dari Tribunnews.

Modus pelaku

Baca juga: Pengakuan Mahasiswa yang Ditipu Aipda AA Rp 250 Juta: Kami Ada 15 Orang yang Dijanjikan Bakal Jadi Polisi

Pelaku F mengaku menipu dengan menggunakan 7 nomor sim card dengan peran orang-orang yang berbeda.

Pelaku berganti-ganti nomor sebagai Direktur PT ASS, karyawan, hingga Direktur PT Sintong.

“Tak hanya itu, pelaku juga menelepon korban dengan nomor lain, sempat mengaku sebagai oknum aparat sebagai backing-an dalam menagih uang ke PT GSM dan terakhirmengaku sebagai Edi Yus sebagai sepupu F sekaligus anggota di lapangan,” ungkap AKBP Henki Ismanto, kepada Serambinews.com, Selasa (1/11/2022).

Namun, korban mulai curiga kepada pelaku karena sama sekali belum menerima keuntungan 10 persen seperti yang dijanjikan.

Korban cek lokasi ternyata gudang kosong

Tidak hanya itu, korban yang penasaran, kemudian mengecek keberadaan perusahaan yang dimaksud pelaku, namun ternyata lokasi itu hanya gudang kosong tanpa ada aktivitas pengolahan sawit.

Merasa tertipu, akhirnya korban pun tak ingin menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan hingga memilih untuk menempuh jalur hukum.

“Nah, baru anak korban datang dan melaporkan kasus penipuan itu Polres Lhokseumawe,” demikian AKBP Henki.

Pernah bisnis karet dengan tersangka

Kapolres juga mengatakan, korban dan pelaku sudah pernah menjalin kerjasama dalam bisnis karet namun berakhir gagal dan bangkrut pada tahun 2010.

Baca juga: Diduga Terlibat Partai Politik, Seorang Panwascam Lhokseumawe Batal Dilantik

Pelaku kemudian terlilit utang pada korban sebesar Rp 380 juta.

Bisnis sawit yang ditawarkan pelaku ini sebagai modus baru untuk menghindari tagihan utang.

“Jadi untuk menghindari tagihan hutang, justru pelaku melakukan sandiwara baru dengan memberi harapan mendapat keuntungan besar melalui investasi kelapa sawit dengan salah satu PT GSM yang beralamat di Jalan Pelita Tanjung Morawa, Provinsi Sumatera Utara,” jelas AKBP Henki Ismanto, kepada Serambinews.com, Selasa (1/11/2022).

F mengiming-imingi keuntungan sebesar 10 persen sekaligus mencicil pembayaran hutang sebelumnya.

“Di situ korban malah tergiur dan tertipu daya lagi hingga rela menanamkan modal yang diserahkan secara bertahap dengan total Rp 2,7 miliar kepada pelaku,” ungkap AKBP Henki.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Tangkap Pria di Lhokseumawe Karena Tipu Ibu Rumah Tangga Rp 2,7 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com