Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

73 Perusahaan Penerima KITE IKM di Jateng DIY Dibebaskan Bayar Bea Masuk hingga PPN

Kompas.com - 18/10/2022, 21:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Sebanyak 73 perusahaan yang menerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) dari Bea Cukai, dibebaskan membayar bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), hingga pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Cahya Nugraha mengatakan KITE IKM sengaja diberikan untuk mempermudah impor bahan baku suatu perusahaan yang nantinya memproduksi barang ekspor.

“Supaya nanti ada peningkatan di devisa ekspornya. Kalau devisa ekspor naik, cadangan devisa negara kita tinggi. Kalau cadangan devisa tinggi, maka nilai tukar rupiah menguat,” terang Cahya kepada Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Petugas Bea Cukai Gadungan yang Peras Sales Rokok Telah Beraksi di Bandung, Tasikmalaya, dan Banyumas

Sementara produksi barang yang tujuannya dipasarkan dalam negeri, maka bahan baku tetap dikenakan bayar bea masuk dan pajak.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi salah penerima fasilitas KITE IKM, PT Apparel One Indonesia di Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW).

General Manajer perusahaan manufaktur yang memproduksi brand ternama Adidas itu, Asfar Rajulan mengakui banyak keuntungan yang diperoleh dari KITE IKM.

Mulai dari efisiensi waktu pengiriman barang, harga lebih kompetitif, kerja sama antara berbagai perusahaan, hingga cash flow dan jadwal produksi yang lebih aman.

Baca juga: 6 Petugas Bea Cukai Gadungan Asal Jabar Dibekuk Polisi, Bawa Pistol Mainan Peras Sales Rokok

Seperti halnya dalam pengiriman bahan baku, penerima fasilitas KITE IKM tidak perlu melalui pemeriksaan fisik pada barang impor yang tiba di Tempat Penimbunan Sementara (TPS). Barang tersebut langsung menuju pabrik.

Di samping itu, program ini didorong untuk menangani tingginya angka pengangguran di Jateng.

Bila perusahaan yang menerima fasilitas KITE IKM sukses berkembang, maka peluang penyerapan tenaga kerja bertambah besar pula.

“Kami memiliki sekitar 6.500 dari tiga pabrik yang berada di KIW,” terang Asfar.

Lebih lanjut, Cahya menjelaskan adanya multi player effect dalam KITE IKM. Berbagai perusahaan lainnya yang berbisnis dengan para penerima fasilitas itu akan mendapat dampak positif.

“Perusahaan lain yang terkait dengan PT Apparel, misalnya kemasan plastik ataupun karton, itukan bisa dibeli dari industri dalam negeri ini,” imbuh Cahya.

Sebagai Informasi, penerima fasilitas KITE IKM terbanyak di Surakarta sejumlah 21 industri. Lalu diikuti Yogyakarta 15 industri, Semarang 14 industri, Purwokerto 12 industri, Kudus 10 industri, Magelang 1 industri.

“Jadi bea masuk ditangguhkan, tapi ada multi layer efek yang ditimbulkan,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com