Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anak Kami Dipukul Duluan, Tapi Kenapa Hanya Anak Kami yang Ditahan?”

Kompas.com - 15/10/2022, 18:34 WIB
Masriadi ,
Khairina

Tim Redaksi

 

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Orangtua dari perwakilan 11 tersangka dalam kasus pengeroyokan menggunakan parang, batu, dan kayu di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh meluruskan kronologi peristiwa dalam kasus yang viral di Aceh, sepekan terakhir.

 

Kedua orangtua itu, Nur Siah (34) dan Zahara (37) asal Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, kepada Kompas.com, Sabtu (15/10/2022) menyebutkan, kasus itu berawal pada  Sabtu (8/10/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

 

“Awalnya anak saya  AZ (12) dipukuli oleh SZ (13), anak saya dan teman-temannya sedang main bola di Lapangan Jenderal Sudirman, Kota Lhokseumawe. Setelah itu, ramai-ramai orang bantu dan memukuli pelaku SZ,” kata Nur Siah.

 

Baca juga: Remaja di Lhokseumawe Dianiaya hingga Dimasukkan ke Got, 11 Remaja Pelaku Pengeroyokan Ditangkap

Setelah itu, sejumlah anggota TNI AD membubarkan aksi pemukulan itu.

 

“Anak saya jidatnya pecah juga, lehernya, badannya penuh luka. Karena diseret-seret oleh korban, dia modusnya memalak anak-anak kecil di lapangan itu,” katanya.

 

Setelah dibubarkan TNI AD, SZ bersama teman-temannya lalu pindah ke Terminal Bus Lhokseumawe.

 

Di posisi inilah, abang korban AZ datang untuk mencari pelaku SZ.

 

“Anak saya yang besar usianya 16 tahun, sekarang ditahan di Polsek Banda Sakti. Itu dia datang karena terima informasi adiknya dipukuli udah berdarah-darah, maka dia balas aksi pemukulan itu. Turut dibantu oleh teman-temannya yang mengetahui informasi pemukulan adiknya,” sebutnya.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Pengeroyokan saat Konser Musik Dangdut di Wonogiri, Korban Tewas Usai Dipukul Hebel

 

Dia juga menjelaskan, tidak ada SZ dilempar ke dalam got.

 

Setelah kejadian, ayah kandung SZ yang juga pejabat eselon II di Pemerintah Kabupaten Aceh Utara membuat laporan polisi di Mapolsek Banda Sakti.

 

“Maka ditangkaplah semua anak kami. Kami terima anak kami salah. Kami juga sudah mendatangi keluarga SZ secara adat lengkap dengan aparatur desa dan ulama. Namun, mereka mau diselesaikan secara hukum,” sebutnya.

 

Dia menjelaskan, upaya damai sudah dilakukan. Karena kasus ini kenakalan remaja.

 

“Anak kami dipukuli duluan, tapi kenapa hanya anak kami ditahan. Kami sudah laporkan juga SZ ke Mapolres Lhokseumawe,” terangnya.

 

Dia menyakini polisi bertindak adil dalam kasus itu.

 

“Kami ingin sama-sama damai, sama-sama mengakui kesalahan anak kita. Posisi kami, mengakui anak kami salah juga. Sehingga mereka bisa sekolah dan tidak dipenjara,” katanya.

 

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com