Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Purworejo yang Bebas Setelah 17 Tahun Ditahan Majikan Malaysia, Terungkap Berangkat Masih di Bawah Umur

Kompas.com - 10/10/2022, 12:11 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Meri Hapsari, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Jetis, Kecamatan Loano, Purworejo terungkap berangkat ke Malaysia pada 2005 silam, saat usianya baru 15 tahun atau di bawah umur.

Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi yang membantu memulangkan Meri mengatakan, pihaknya telah lama berkomunikasi dengan bersama KJRI Kuching. Dion menyebut agen penyalur jasa yang membawa Meri tidak resmi atau abal-abal.

"Agennya memang agen abal-abal Mas. Sebenarnya yang bersangkutan ini ya korban. Sebelum berangkat bekerja jadi TKI harusnya wajib komunikasi dengan disnakertrans, supaya bisa dicek agennya ini resmi terdaftar atau abal-abal," katanya.

Baca juga: Warga Purworejo 17 Tahun Ditahan Majikan di Malaysia, Paspor Disita, Tak Boleh Pulang

Dion menambahkan, diduga agen yang menyalurkan Meri keluar negeri tersebut juga memalsukan identitas. Karena diketahui pada 2005 tersebut, Meri masih berumur 15 tahun dan belum mempunyai KTP.

"Yang bersangkutan identitasnya dipalsukan. Karena saya komunikasi dengan kJRI Kuching, setiap tahun kasus-kasus seperti ini jumlahnya ratusan, ini termasuk bejo (beruntung Pak, bisa pulang dengan selamat, hak-haknya juga dibayarkan," katanya.

Arif Budi Susanto, adik korban mengatakan, awalnya Meri dibawa agen untuk bekerja di Tangerang Banten. Setelah beberapa saat kerja di tempat tersebut, akhirnya si agen menawarkan Meri untuk bekerja di Malaysia dengan iming-gaji yang tinggi.

"Pergi kes ana (Tangerang) itu baru lulus SD, ternyata setelah sampai sana diajakin ke Malaysia, diiming-imingi uang atau gaji yang besar wong namanya masih muda ya tertarik," katanya pada Sabtu (9/10/2022).

Setelah berada di Malaysia, Meri dan keluarganya di Purworejo tidak bisa berkomunikasi sama sekali. Bahkan Meri tidak bisa dihubungi selama 5 tahun hingga 2010.

"Keluarga sudah pasrah itu Mas, tidak bisa dihubungi soalnya," kata Arif.

Baca juga: Kisah Arif Selamatkan Sang Kakak yang 17 Tahun Ditahan Majikan di Malaysia

Arif menambahkan, Meri baru bisa mengirim surat untuk berkomunikasi setelah 5 tahun di Malaysia. Saat itulah komunikasi antar Meri dan keluarga mulai terjalin meski dengan keterbatasan.

Diketahui, Meri yang bekerja sebagai asisten rumah tangga tersebut dilarang berkomunikasi oleh majikannya. Meri pun berkirim surat dengan sembunyi-sembunyi saat majikannya pergi ke luar kota.

Meri Hapsari (32) mengatakan, awalnya ia hanya ingin bekerja selama 2 tahun saja. Namun, majikannya tak mengizinkan pulang sampai 17 tahun lamanya di Malaysia.

Ia menyebut paspor miliknya juga disimpan oleh majikannya. Paspor tersebut tak pernah boleh diminta oleh Meri. Majikan beralasan paspor Meri hanya disimpan agar tudak hilang.

"Dari tahun 2006 itu saya sudah kita pulang, tapi tidak boleh, paspor juga ditahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com