Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Jatuh ke Jurang Sedalam 10 Meter, Sopir Tewas, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 02/10/2022, 16:39 WIB
Himawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Sebuah truk molen yang membawa campuran beton seberat 6 ton terperosok ke dalam jurang sedalam 10 meter di Jalan Poros Kalukku-Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Sabtu (1/10/2022). 

Kapolsek Kalukku Iptu Djutson mengatakan, sopir truk yang bernama Guntur (35) tewas dalam kecelakaan ini usai terjepit bagian mobil. 

Insiden ini diduga karena rem truk tidak berfungsi. 

Baca juga: Blusukan ke Kampung Batik Kauman, Puan Maharani Nilai Jaga Keaslian Tak Perlu Revitalisasi

"Dari analisa di TKP pada saat mobil tersebut menurun diduga mengalami rem blong karena tidak ada bekas rem sehingga pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya," kata Djutson, kepada wartawan. 

Djutson menambahkan, jasad sopir truk molen itu sangat sulit dievakuasi setelah terjepit bagian mobil sehingga membutuhkan alat berat untuk mengevakuasinya. 

Proses evakuasi sendiri dilakukan oleh tim dari Basarnas Mamuju.

Baca juga: Ikut Parade Kebaya di Solo, Iriana Jokowi Sampaikan Pesan pada Perempuan Indonesia

Kepala Basarnas Mamuju Arif Anwar mengatakan, bahwa korban berhasil dievakuasi setelah 8 jam terjepit. 

"Tim SAR gabungan berhasil mengevaluasi korban pukul 21.00 Wita. Sudah diveakuasi ke Puskesmas Tampa Padang dengan mobil ambulans," kata Arif. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com