Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Pertalite di SPBU Bandung 30 Menit, Driver Ojol Rugi hingga Beralih ke Pedagang Eceran

Kompas.com - 27/09/2022, 16:35 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di beberapa SPBU di Kabupaten Bandung masih terjadi. Bahkan di jam-jam tertentu, antreannya begitu mengular. 

Padahal, kenaikan harga BBM bersubsidi sudah hampir menginjak satu bulan. Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9/2022).

Misalnya di SPBU Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung. Di sana, antrean kendaraan roda dua lebih mendominasi dibanding roda empat.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Realisasi BLT BBM Capai 95,9 Persen, Akhir Tahun Ditargetkan Selesai

Rata-rata, para pengendara roda dua rela mengorbankan waktu 20 menit sampai 30 menit untuk mendapatkan suplai BBM jenis Pertalite.

Fenomena antrean kendaraan yang mengular hingga ke jalan tersebut, dikeluhkan Muhamad Yusuf (25), pengendara ojek online yang kerap beroperasi di wilayah timur Kabupaten Bandung.

Yusuf mengatakan, hampir di semua SPBU di wilayah timur Kabupaten Bandung, termasuk Rancaekek kerap ditemui antrean kendaraan di jalur Pertalite. Tak jarang, antreannya membuat jalan di sekitarnya macet.

"Padahal sudah mau sebulan, tapi tetap saja gini, saya kurang tahu apa penyebabnya, tapi semuanya rata-rata kaya gini," ujarnya ditemui di SPBU Rancaekek, Selasa (27/9/2022).

Diakuinya, antrean tersebut kerap menghambat proses Yusuf ketika sedang mencari penumpang.

Baca juga: Demo Mahasiswa dan Petani: Kenaikan Harga BBM dan Konflik Agraria Lebih Membahayakan dari Perkara Sambo

Ia harus berkali-kali menjelaskan pada kliennya dan meminta maaf atas keterlambatan yang terjadi akibat harus mengantre cukup lama di SPBU.

Tak jarang, sambung dia, calon penumpang yang enggan menunggu kerap membatalkan pesanannya dan memilih mencari driver lain.

"Ya kalau harus jujur, saya merugi cukup sering karena antrean ini, banyak orderan yang dibatalkan karena penumpangnya gak mau nunggu," keluh Yusuf.

Yusuf juga mengaku, performa di aplikasi driver onlinenya saat ini menurun, lantaran penumpang kerap memilih performa kurang memuaskan akibat harus menunggu lama.

Tak sampai di situ, profesinya yang mengandalkan ketepatan waktu harus kembali terhambat dengan adanya antrean di SPBU. Selama 20 sampai 30 menit harus ia korbankan untuk mengantre demi mendapatkan bahan bakar yang cukup.

Sementara, pihak pengelola platform yang digunakannya tak memberikan kompensasi atas hal itu.

"Kebayangkan berdampak pada semua, saya merasa banyak dirugikan, sudah waktu harus terbuang lama di sini, terus biaya operasional juga semakin meningkat, tapi belum ada kompensasi dari platfrom yang saya gunakan," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com