Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta BPS: Kota Solo Bukan Wilayah Termiskin di Jawa Tengah, tapi Berpotensi Meningkat

Kompas.com - 19/09/2022, 21:25 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kota Solo, menjadi kota dengan prestasi tingkat kemiskinan di Jawa Tengah. Namun, presentasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) itu berdasarkan kategori wilayah kota.

Dengan statistik 9,40 persen, Kota Solo berada di urutan pertama dari lima kota lainnya, yakni, Magelang presentase 7,75 persen, Salatiga di angka 5,14 persen, Semarang dengan angka 4,57 persen. Kemudian, di Pekalongan 7,59 persen dan terakhir, Tegal 8,12 persen.

Namun, meskipun berada di urutan pertama, angkat presentasi itu, Kota Solo berada di urutan kedua dengan jumlah penduduk miskin, dengan 48,79 ribu orang. Di atasnya, Kota Semarang, dengan jumlah penduduk miskin 84,45 ribu orang.

Baca juga: Jubir PKS Sindir Angka Kemiskinan Solo Tertinggi di Jateng, Gibran: Terima Kasih Masukannya

Selain itu, Kota Solo mendapatkan rangking 11 terendah dari 35 kabupaten/kota di Jateng dengan presentase 9,40 persen.

Melihat itu, sindiran Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, bahwa Solo adalah kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah, belum bisa menjadi acuan.

Sebab, jika dihitung presentase secara keseluruhan dari kategori Kabupaten dan Kota, Kabupaten Kebumen menjadi tertinggi dengan angka presentasi warga mencapai, 17.83 persen dengan jumlah penduduk 212,92 ribu penduduk.

Meskipun demikian, angkat kemiskinan 9,40 persen Kota Solo ini, berpotensi mengalami peningkatan jika program pendampingan penanggulangan kemiskinan tidak diberlakukan.

"Cuman begini kalau mau melihat fakta-fakta lapangan kita butuh edukasi lebih. Dalam arti, perluasan ada model pendampingan plus permodalan yang memungkinkan masyarakat dalam kategori miskin mengalami peningkatan signifikan," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Solo, Sugeng Riyanto, saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2022).

Ia membandingkan, program Bantuan Langsung Tunai (BLT), merupakan program yang hanya menyelesaikan pangkal masalah saja.

"Coba bandingkan dengan strategi dan pola-pola BLT, itukan ngasih kail ngasih ikan, program-program sifatnya ngasih ikan satu sisi memanjangkan satu sisi tidak menyelesaikan masalah. Karena hanya cukup dikasih kemudian ditinggalkan," ujarnya.

"Beda kalau programnya pendampingan, ada dielaborasi apa yang menjadi kemampuan kebiasaan atau passionnya. Lalu ada permodalan untuk bergerak dan ada pendampingan yang bisa untuk naik kelas itu," lanjutnya.

Dengan penjabaran tersebut, Sugeng menilai progam pendampingan lah yang bisa menjadi solusi untuk penanggulangan kemiskinan di Kota Solo.

"Saya kita itu program pendampingan yang diperlukan penanggulangan kemiskinan kota," jelasnya.

Baca juga: Jubir PKS Sebut Angka Kemiskinan Solo Tertinggi di Jateng, Begini Respons Santai Gibran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com