Salin Artikel

Fakta BPS: Kota Solo Bukan Wilayah Termiskin di Jawa Tengah, tapi Berpotensi Meningkat

Dengan statistik 9,40 persen, Kota Solo berada di urutan pertama dari lima kota lainnya, yakni, Magelang presentase 7,75 persen, Salatiga di angka 5,14 persen, Semarang dengan angka 4,57 persen. Kemudian, di Pekalongan 7,59 persen dan terakhir, Tegal 8,12 persen.

Namun, meskipun berada di urutan pertama, angkat presentasi itu, Kota Solo berada di urutan kedua dengan jumlah penduduk miskin, dengan 48,79 ribu orang. Di atasnya, Kota Semarang, dengan jumlah penduduk miskin 84,45 ribu orang.

Selain itu, Kota Solo mendapatkan rangking 11 terendah dari 35 kabupaten/kota di Jateng dengan presentase 9,40 persen.

Melihat itu, sindiran Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, bahwa Solo adalah kota dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah, belum bisa menjadi acuan.

Sebab, jika dihitung presentase secara keseluruhan dari kategori Kabupaten dan Kota, Kabupaten Kebumen menjadi tertinggi dengan angka presentasi warga mencapai, 17.83 persen dengan jumlah penduduk 212,92 ribu penduduk.

Meskipun demikian, angkat kemiskinan 9,40 persen Kota Solo ini, berpotensi mengalami peningkatan jika program pendampingan penanggulangan kemiskinan tidak diberlakukan.

"Cuman begini kalau mau melihat fakta-fakta lapangan kita butuh edukasi lebih. Dalam arti, perluasan ada model pendampingan plus permodalan yang memungkinkan masyarakat dalam kategori miskin mengalami peningkatan signifikan," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Solo, Sugeng Riyanto, saat dikonfirmasi, Senin (19/9/2022).

Ia membandingkan, program Bantuan Langsung Tunai (BLT), merupakan program yang hanya menyelesaikan pangkal masalah saja.

"Coba bandingkan dengan strategi dan pola-pola BLT, itukan ngasih kail ngasih ikan, program-program sifatnya ngasih ikan satu sisi memanjangkan satu sisi tidak menyelesaikan masalah. Karena hanya cukup dikasih kemudian ditinggalkan," ujarnya.

"Beda kalau programnya pendampingan, ada dielaborasi apa yang menjadi kemampuan kebiasaan atau passionnya. Lalu ada permodalan untuk bergerak dan ada pendampingan yang bisa untuk naik kelas itu," lanjutnya.

Dengan penjabaran tersebut, Sugeng menilai progam pendampingan lah yang bisa menjadi solusi untuk penanggulangan kemiskinan di Kota Solo.

"Saya kita itu program pendampingan yang diperlukan penanggulangan kemiskinan kota," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/19/212548678/fakta-bps-kota-solo-bukan-wilayah-termiskin-di-jawa-tengah-tapi-berpotensi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke