Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Perbatasan RI–Malaysia, 30 Hektar Sawah Gagal Panen, 5 Desa Terendam

Kompas.com - 18/09/2022, 10:21 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Reni Susanti

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.comBanjir bandang melanda dataran tinggi Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Intensitas hujan yang tinggi sejak Senin 12 September 2022, mengakibatkan longsor di sejumlah lokasi dan mengakibatkan dua sungai yakni Pa’ra dan Pa’ra 2, meluap serta membanjiri 5 desa di wilayah yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini.

Kasubid Rehabilitasi Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Nunukan, Mulyadi mengatakan, BPBD telah mengkaji kejadian tersebut pada 15–17 September 2022.

Baca juga: Jembatan Putus Diterjang Banjir Bandang di Kapuas Hulu Kalbar, Warga Harus Lewat Jalan Alternatif

 

Hasilnya, kondisi tinggi muka air mencapai 4 meter dengan muatan material seperti kayu, ranting, lumpur, dan pasir. Banjir juga berakibat pendangkalan sungai.

"Dari hasil tim kaji cepat BPBD Nunukan, dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir tersebut merusak lahan persawahan masyarakat dengan luas sekitar 30,36 hektar, dengan panjang sekitar 4466 meter," ujar Mulyadi, Minggu (18/9/2022).

Kondisi tersebut, terjadi di 5 desa Kecamatan Krayan. Yakni Desa Wa’Laya, Pa’ Matung, Liang Biadung, Cinglat, dan Desa Pa’Padi.

Selain itu, BPBD Nunukan mencatat, imbas banjir mengakibatkan terputusnya saluran air bersih untuk 7 desa

Yakni Desa Long Matung, Long Rupan, Liang Biadung, Wa’Laya, Pa’Matung, Pa’Terutun, dan Desa Pa’Putuk.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Jalan Raya Kota Cimahi Diterjang Banjir Bandang

Adapun kerugian berdasarkan kerusakan tanaman padi yang berakibat gagal panen diperkirakan Rp 848.099.482. Sementara kerusakan pematang sawah diperkirakan Rp 446,6 juta.

"Tidak ditemukan korban jiwa, ataupun rumah yang terendam banjir," jelas Mulyadi.

Mulyadi melanjutkan, terendamnya persawahan akibat banjir bandang, mengancam kebutuhan pangan masyarakat.

Biasanya, masyarakat Krayan, hanya melakukan penanaman padi sekali setahun. Sementara itu, padi adalah penghasilan utama warga Krayan.

"Ketika usaha pertanian masyarakat terdampak bencana banjir dan terjadi gagal panen, maka secara langsung berdampak pada ekonomi masyarakat selama satu tahun," ucap dia.

Jika dalam beberapa hari ke depan curah hujan masih tinggi, BPBD memperkirakan bakal ada banjir susulan yang akan menambah kerusakan lahan pertanian masyarakat.

Sejauh ini, BPBD Nunukan sudah melakukan penanganan awal dengan membersihkan material kayu dan ranting yang terbawa banjir di areal persawahan dan sungai.

Aktivitas tersebut melibatkan seluruh masyarakat, bekerja sama dengan TNI dan Polri.

"Setelah melihat dan mengkaji kondisi banjir Krayan, BPBD Nunukan merekomendasikan penetapan status siaga darurat bencana alam dan atau status tanggap darurat bencana alam," tutup Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Buruh Bangunan di Ambon Dibacok OTK Saat Mencari Sang Anak

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Biksu Thudong Tiba di Kelenteng Magelang Minggu Sore

Regional
[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

[POPULER REGIONAL] Di Balik Kedatangan Elon Musk di Bali | Curhat Remaja Korban Teror Foto Mesum

Regional
Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Hari Kebangkitan Nasional: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Makna

Regional
Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Kronologi Kasus Penganiayaan Pemuda hingga Tewas di Tarakan, Awalnya Korban Dilaporkan Kecelakaan Sepeda

Regional
Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com